• Beranda
  • Berita
  • Menteri LHK: Perambahan hutan ilegal dan tambang liar sebabkan banjir

Menteri LHK: Perambahan hutan ilegal dan tambang liar sebabkan banjir

10 Januari 2020 21:22 WIB
Menteri LHK: Perambahan hutan ilegal dan tambang liar sebabkan banjir
Menteri LHK Siti Nurbaya saat meninjau kebun bibit di Kota Bogor, Jumat (10/1/2020). (ANTARA/Riza Harahap)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan salah satu penyebab bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Bogor Barat, Kabupaten Bogor, adalah kerusakan hutan akibat perambahan hutan ilegal dan penambangan liar.

"Tim penegakan hukum dari Kementerian LHK sedang turun ke lokasi untuk melakukan investigasi," kata Siti Nurbaya ketika mengunjungi kebun bibit di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat sore.

Siti Nurbaya mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan apa penyebab banjir dan longsor yang terjadi wilayah Bogor Barat yang meliputi Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, dan Nanggung, serta langkah-langkah mengatasi bencana tersebut.

Baca juga: Pakar sarankan pemerintah perbanyak embung cegah banjir

Baca juga: PMI kerahkan helikopter salurkan bantuan untuk korban banjir Bogor

Baca juga: Tiga korban longsor di Sukajaya Bogor belum ditemukan


Menurut Siti Nurbaya, penyebab banjir dan longsor di di kawasan Halimun-Salak, Bogor, dengan penyebab banjir di Jakarta, itu berbeda.

Siti Nurbaya menjelaskan, di kawasan hutan lindung Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS), luasnya sekitar 87.000 hektar. "Dari luas hutan lindung tersebut, ada sekitar 15.000 hektar yang saat ini sudah terbuka, akibat perambahan hutan ilegal dan penambangan liar," katanya.

Menurut Siti Nurbaya, tim penegakan hukum dari Kementerian LHK sedang turun ke lokasi terdampak bencana, melakukan investigasi. Kementerian LHK juga telah memanggil dan beberapa orang terkait kerusakan hutan di kawasan TNGHS.

Ketika ditanya, bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi bencana banjir dan longsor di hulu sungai di Bogor itu, Siti Nurbaya menjelaskan beberapa langkah-langkahnya.

Pertama, adalah penanaman kembali kawasan hutan yang rusak dan terbuka. Kedua, melakukan rehabilitasi hutan dan lahan. "Langkah lainnya, melakukan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan hutan."

Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, dan Nanggung, pada 1 Januari lalu akibat longsor di tiga gunung yakni Gunung Handarusa, Gunung Batu, dan Gunung Cabe.*

Baca juga: Berjibaku menyalurkan bantuan korban banjir dan longsor

Baca juga: Korban banjir bandang di Sukajaya-Bogor dikunjungi Presiden

Baca juga: Bupati sebut ada lebih dari 6.000 warga Bogor mengungsi

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020