Peneliti tawon pada Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hari Nugroho mengatakan sarang-sarang tawon vespa yang ditemui di rumah-rumah warga diakibatkan adanya perubahan lingkungan, salah satunya hilangnya habitat alami hewan itu.Jangan memindahkan sarang sendiri, karena berpotensi bahaya bagi keselamatan.
"Fenomena ini secara umum diakibatkan oleh adanya perubahan lingkungan, yang bisa berarti bahwa hilangnya habitat alami tawon dan terganggunya keseimbangan alam," kata Hari kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Karena hilangnya habitat alami seperti di hutan, maka mau tidak mau tawon vespa berpindah dan bersarang di lingkungan sekitar manusia atau permukiman. Perubahan lingkungan dapat diakibatkan oleh kerusakan lingkungan dan hutan, pengelolaan hutan yang tidak ramah lingkungan, serta alih fungsi lahan.
Terganggunya keseimbangan alam dapat diakibatkan oleh berkurangnya atau hilangnya predator dari tawon, sehingga tidak ada lagi yang mengontrol populasi tawon.
Hari mengatakan tawon vespa bisa berpotensi berbahaya bagi manusia sebagaimana sudah banyak laporan sengatan yang berakibat fatal, yakni meninggal dunia.
Untuk mengatasi fenomena ini, maka penanggulangannya memang harus jangka panjang karena menyangkut keseimbangan alam, di antaranya penanggulangan sebaiknya tidak dengan pembasmian yang bisa menyebabkan kepunahan tawon vespa karena hewan ini berperan secara ekologi dalam pengendalian hama.
Prinsip penanggulangan harus secara komprehensif dengan mempertimbangkan sejumlah aspek, antara lain keselamatan masyarakat, standar penanganan medis, dan sanitasi lingkungan.
Sementara untuk penanggulangan jangka pendek, menurut Hari, masyarakat yang menemukan sarang tawon di dekat rumahnya sebaiknya segera menghubungi pihak berwenang, seperti dinas pemadam kebakaran.
"Jangan memindahkan sarang sendiri, karena berpotensi bahaya bagi keselamatan," tutur Hari.
Baca juga: BPBD Sleman kewalahan penuhi permintaan evakuasi sarang tawon vespa
Dia menuturkan jika tersengat tawon, warga diimbau sesegera mungkin untuk dibawa ke rumah sakit atau fasilitas medis terdekat untuk segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Baca juga: Petugas Damkar Jaktim evakuasi sarang tawon di kuburan
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kewalahan memenuhi permintaan bantuan evakuasi sarang tawon vespa dari warga karena personelnya terbatas.
"Dalam sehari, hampir selalu ada laporan keberadaan sarang tawon yang masuk ke BPBD," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Jumat.
Baca juga: BPBD: Laporan sarang tawon vespa melalui call center capai puluhan
Sepanjang Januari 2020, menurut dia, BPBD menerima lebih dari 10 permintaan evakuasi sarang tawon vespa dari warga.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020