Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit berharap jalur kereta api Padang-Pulau Air, yang dihidupkan kembali, bisa mendukung pariwisata di Kota Tua dan marina di Pelabuhan Muaro, Padang.Rencananya seluruh jalur kereta api di provinsi itu akan dihidupkan kembali secara bertahap
"Hidupnya jalur kereta api hingga ke Stasiun Pulau Air di kawasan Kota Tua bisa menjadi poin penting untuk kemajuan pariwisata di kawasan ini," katanya di Padang, Minggu.
Baca juga: Menghidupkan kembali stasiun kereta tua Poeloe Ajer
Kawasan Kota Tua yang biasa disebut Kampung Pondok, sebagian besar dihuni oleh keturunan Tionghoa sehingga bangunan dengan sentuhan Tionghoa sangat terasa.
Beberapa kelenteng bisa menjadi pilihan bagi wisatawan yang datang ke kawasan itu karena sangat Instagramable.
Selain itu, di kawasan Pelabuhan Muaro yang masih berada dalam kawasan Kota Tua itu juga akan dikembangkan sebagai marina atau pelabuhan untuk kapal pesiar.
Akses menuju kawasan wisata itu sebenarnya sudah lancar, namun dengan adanya transportasi kereta api akan ada alternatif bagi wisatawan.
Jalur kereta api dari Pulau Air tersambung ke Stasiun Padang di Simpang Haru terus ke beberapa stasiun.
Jalurnya terpecah di Duku. Satu jalur ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) satu jalur terus ke Pariaman dan berakhir di Naras.
Jalur ke Pariaman itu juga terpecah, satu jalur terus ke stasiun Kayu Tanam.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Nofiardi mengatakan rencananya seluruh jalur kereta api di provinsi itu akan dihidupkan kembali secara bertahap.
Menghidupkan kembali jalur ke Pulau Air merupakan langkah awal dalam upaya reaktivasi tersebut, katanya.
Jalur ke Pulau Air itu masih menyambung ke Muaro di pinggir pantai Padang. Jalur itu kemungkinan juga akan dihidupkan kembali.
Baca juga: 210 km rel kereta api Sumbar mati suri
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020