Indonesia akan memiliki hotel mewah yang ramah Muslim dan mengutamakan pelayanan halal bagi para tamu, sebagai bagian dari upaya mendorong wisata halal, kata Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar usai menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jakarta, Senin.
Hotel berstandar bintang tujuh itu rencananya akan dikelola oleh Raffles Jakarta dan bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan asing beragama Islam supaya mendapat kenyamanan dalam berkunjung ke Indonesia.
"Kita dalam waktu dekat akan punya hotel berbintang tujuh di Jakarta, yaitu Hotel Raffles, supaya kita juga bisa punya wisatawan mancanegara yang Muslim untuk menginap dan juga konferensi," kata Sapta Nirwandar di Kantor Wapres Jakarta.
Keberadaan hotel mewah ramah Muslim, yang terinspirasi dari Hotel Burj Al Arab di Dubai, bertujuan untuk menarik minat investasi asing dari para pengusaha Islam. Selain itu, tamu-tamu negara Islam juga bisa mendapatkan kenyamanan ketika melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, tambah mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.
"Ini 'quantum leap', biasanya hotel syariah itu kan bintang empat, bintang tiga, yang kecil-kecil begitu. Maka kita ingin bersaing dengan hotel di Turki, Uni Emirat Arab yang begitu tingginya. Bayangkan kalau Raja Salman menginap itu berapa tarifnya? Ini bisa meningkatkan devisa," kata Sapta.
Sementara itu, Vice President Sales Marketing Hotel Accors Adi Satria mengatakan Hotel Raffles Jakarta belum memiliki sertifikasi standar bintang tujuh. Namun, Adi menambahkan, persiapan untuk mendapat standar bintang tujuh sudah dipersiapkan.
"Sertifikasinya sedang diproses, namun seluruh elemennya sudah ada. Raja Salman pernah menginap di situ, Emir Qatar juga sudah menginap di situ," katanya.
Baca juga: Hotel syariah mulai dicari pelancong non-muslim, apa alasannya?
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020