Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang Banten Dr H Fatah Sulaeman kembali meninjau lokasi bencana banjir dan longsor serta memberikan bantuan langsung kepada korban terdampak di Kabupaten Lebak, Senin.korban masih trauma
Sebelumnya, Rektor juga memimpin Tim Peduli Untirta yang memberikan bantuan ke lokasi terdampak bencana.
Rektor menjelaskan, sejak beberapa hari lau hingga saat ini, Untirta Peduli terus mengerahkan segala kemampuannya, dari mulai penggalangan dana, sarana dan prasarana, berupa bantuan medis dan obat-obatan, sandang dan pangan.
Bahkan Untirta juga mengirimkan sejumlah tenaga relawan sejak Pemerintah Kabupaten Lebak menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor 1 Januari hingga 14 Januari 2020.
Baca juga: Menteri PPPA apresiasi penanganan bencana banjir di Lebak
Baca juga: PMI latih korban banjir Lebak membuat keset dari pakaian bekas
Bantuan TIM Untirta Peduli beserta TIM medis sejak 12 Januari 2020 turun langsung ke lokasi terdampak di dua lokasi terparah, yakni di Desa Bungur Mekar Kecamatan Sajira dan Desa Lebak Gedong Kecamatan Lebak Gedong.
Rektor Untirta dan jajarannya serta tim medis dari Fakultas Kedokteran langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa Bungur Mekar, Ma’mun MS dan Koramil Kecamatan Sajira untuk meninjau dan menyalurkan langsung bantuan sarana medis (kesehatan) dan obat obatan, sembako, peralatan rumah tangga, dan alat kebersihan, serta lainnya.
Kades Bungur Mekar Ma’mun MS mengatakan para pengungsi sudah 70 persen berada di lokasi pengungsian, dan sisanya berada di rumahnya masing-masing dalam situasi aman.
Sedangkan penyaluran atau pendistribusian bantuan logistik kepada masyarakat atau pengungsi korban banjir bandang dan longsor tersampaikan dengan aman dan lancar.
Baca juga: ACT berencana bangun ICS untuk korban banjir bandang di Lebak
Baca juga: Menteri PPPA resmikan pos ramah perempuan dan anak di Lebak
Fatah Sulaeman menjelaskan, bantuan dari Tim Peduli Untirta akan terus disalurkan hingga keadaan lokasi terdampak 100 persen pulih kembali.
"Dan yang paling utama yaitu tentang pembangunan infrastruktur dan rumah-rumah terdampak, korban masih trauma dan belum bisa menerima dengan musibah yang sekarang dialaminya," kata Fatah.
Usai menyerahkan bantuan di Posko Bencana Tanggap Darurat, Rektor melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi Posko Satu Untirta Peduli di Kecamatan Cipanas.
Dosen Fakultas Kedokteran Untirta Cilegon Dr Risa menuturkan, penyakit yang banyak diderita oleh pengungsi antara lain Ispa, gastritis dan febris, sementara obat-obatan yang masih dibutuhkan yaitu antasida doen sirup/tablet, vitamin sirup, deksametasone, amoxicilin, obat batuk-pilek anak dan dewasa, nipedipine dan amlodipine.
Tim Medis Untirta itu menjelaskan pengungsi sebagian besar sudah dievakuasi atau dilimpahkan ke Diklapor yang berjumlah kurang lebih 700 orang, sedangkan pengungsi yang berada di tenda-tenda darurat sebanyak 200 orang.
Tim juga menemukan pengungsi banyak yang mengalami trauma karena masih banyak yang belum menerima dengan keadaan musibah yang dialaminya.
Baca juga: Dinkes Lebak pantau pola penyakit pascabencana cegah KLB
Baca juga: ACT fokuskan bantuan untuk desa terisolirBaca juga: KLHK segera lakukan penghijauan di Bogor dan Lebak cegah banjir
Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020