Hal tersebut disampaikan Ganjar saat mengecek langsung pembuatan tanggul semi permanen di Sungai Tuntang, tepatnya di Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin.
Baca juga: Ganjar ajak warga gunakan kearifan lokal antisipasi bencana
Desa Trimulyo menjadi salah satu desa di Kabupaten Demak yang diterjang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang sehingga untuk menanggulanginya dibuat tanggul darurat.
Ada dua sisi tanggul Sungai Tuntang di Desa Trimulyo yang jebol dan saat ini tujuh unit ekskavator telah diterjunkan ke lokasi untuk menggarap tanggul semi permanen setelah tanggul darurat yang selesai dibangun pascajebol kembali terseret arus.
Baca juga: Ganjar kunjungi daerah banjir di Demak
"Fungsi tanggul ini jangan diotak-atik untuk apapun. Jangan ditanami, jangan bikin pintu air dan jangan mengambil air dengan membuat gorong-gorong. Ini harus kita rawat karena ini rentan jika curah air hujan tinggi akan langsung dihajar. Kita bentuk tim 'Jaga Kali' untuk patroli," kata Ganjar.
Orang nomor satu di Jateng itu mengapresiasi masyarakat yang terus membantu untuk menanggulangi dampak jebolnya tanggul Sungai Tuntang ini dengan cepat.
Baca juga: 3.189 warga masih mengungsi akibat banjir di Jawa Tengah
"Kemarin sudah dibuat satu tanggul darurat jebol, sekarang dibuat permanen dengan menggunakan teknologi. Mudah-mudahan ini bisa mempercepat tindakan pencegahan," ujarnya.
Terkait dengan tim "Jaga Kali", menurut Ganjar, mesti segera dan sesering mungkin melakukan patroli untuk mengecek apakah ada kemungkinan kerusakan tanggul atau tidak.
"Kita perlu sosialisasi dan patroli 'Jaga Kali', Kenapa? air mesti kita jaga terus dan semua menggunakan, tapi selalu saja ada daerah rawan yang di situ perlu tanda peringatan dan sesekali ada patroli apakah di situ ada gangguan atau tidak," katanya.
Untuk jangka panjang, Ganjar mengatakan dari pemerintah pusat hingga daerah saat ini terus menggalakkan penanaman massal di hulu. Untuk di Jawa Tengah saat ini yang tengah ditanami di kawasan Gunung Muria, Pegunungan Kendeng, dan daerah hulu lainnya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020