Lima negara yang warganya tewas saat menumpangi pesawat Ukraina yang ditembak jatuh oleh militer Iran, Rabu (8/1), akan bertemu di London pada Kamis untuk membahas tindakan hukum.Anda mungkin merasa kesepian yang tak tertahankan, tetapi Anda tidak sendirian. Seluruh negara mendukung Anda, malam ini, besok, dan di tahun-tahun mendatang,
Berbicara di sela-sela kunjungan resmi ke Singapura pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Ukraina Vadim Prystaiko, negara-negara yang sedang berduka tersebut akan membahas kompensasi dan penyelidikan atas insiden tersebut.
Sebuah pesawat Boeing-737 milik maskapai penerbangan Ukraina yang membawa 176 orang penumpang jatuh di dekat Bandara International Teheran, Iran, Selasa (7/1) malam waktu setempat.
Sebanyak 176 orang penumpang tewas dalam kecelakaan pada Rabu, beberapa menit setelah pesawat lepas landas dari bandara Teheran.
Pemerintah Iran pada Sabtu mengaku tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina karena kesalahan pasukan keamanannya yang mengakibatkan 176 penumpang tewas.
Pengakuan itu disampaikan oleh Presiden Iran Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif melalui akun resmi media sosial Twitter. Sebelumnya, Pemerintah Iran sempat menyanggah pihaknya menembak jatuh pesawat itu pascaserangan rudal ke basis militer Amerika Serikat di Irak.
Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraine International Airlines jatuh pada Rabu (8/1) setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini, Teheran. Jatuhnya pesawat membuat tekanan dunia internasional ke Iran meningkat setelah aksi saling balas negara itu dengan AS. Sebelumnya pada 3 Januari, serangan udara militer AS menewaskan pemimpin Korps Garda Revolusi Islam (IGRC) Iran, Qassem Soleimani, di Baghdad.
Pemerintah AS dan Pemerintah Kanada yang 57 warganya merupakan penumpang pesawat itu menyalahkan Iran atas insiden tersebut. Pihak Ottawa mengirim pesan ke Iran: "dunia sedang mengawasi".
Baca juga: 57 warga jadi korban pesawat jatuh, Trudeau tuntut keadilan
Baca juga: Presiden: Pelaku peristiwa pesawat jatuh Ukraina harus tanggung jawab
Perdana Menteri (PM) Kanada menuntut keadilan dan tanggung jawab kepada Iran terkait penembakan pesawat Ukraina yang menewaskan semua penumpang.
Penembakan tersebut menewaskan 57 warga, sebagian besar dari mereka keturunan Iran.
"Anda mungkin merasa kesepian yang tak tertahankan, tetapi Anda tidak sendirian. Seluruh negara mendukung Anda, malam ini, besok, dan di tahun-tahun mendatang," kata Trudeau dihadapan ribuan orang yang berkumpul di Toronto, Minggu.
Sekitar 2.300 orang pada Minggu (12/1) berkumpul di Toronto guna mengenang para korban meninggal dari pesawat Ukraina yang ditembak jatuh di Iran.
Foto-foto warga Kanada yang menjadi korban ditaruh di dalam bingkai hitam dan diletakkan di atas panggung.
Foto-foto tersebut ditaruh disamping rangkaian kelopak mawar, lilin, dan piring-piring kurma.
"Tragedi ini seharusnya tidak pernah terjadi, dan saya ingin meyakinkan bahwa Anda memiliki dukungan penuh saya selama masa-masa yang sangat sulit ini," ujar Trudeau.
"Kami tidak akan beristirahat sampai ada jawaban," ujar dia.
Sementara itu, musuh politik Trudeau, Perdana Menteri Alberta Jason Kenney, menjamin bahwa Trudeau akan mengupayakan segala cara untuk mengetahui apa yang terjadi soal penembakan pesawat Ukraina itu.
Baca juga: Presiden Ukraina harapkan penyelidikan penuh, kompensasi dari Iran
Baca juga: Presiden: Pelaku peristiwa pesawat jatuh Ukraina harus tanggung jawab
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020