• Beranda
  • Berita
  • PBB sebut laporan kekerasan terhadap massa Iran "mengerikan"

PBB sebut laporan kekerasan terhadap massa Iran "mengerikan"

14 Januari 2020 09:15 WIB
PBB sebut laporan kekerasan terhadap massa Iran "mengerikan"
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Antonio Guterres di Markas Besar PBB, New York, (24/9/2019). (ANTARA/REUTERS/Carlo Allegri/aa.)

Sangat penting bahwa otoritas memastikan penyelidikan yang transparan dan menyeluruh atas apa yang terjadi, dalam insiden tragis ini dan bahwa penyelidikan ... dilakukan berdasarkan Annex 13 Konvensi Penerbangan Sipil internasional, dengan keterlibat

Tuduhan kekuatan mematikan terhadap massa di Iran harus diselidiki secara menyeluruh, kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin, menyebut laporan kekerasan terhadap mereka yang memprotes jatuhnya pesawat sipil "mengerikan".

"Jelas kami mengikuti secara cermat demonstrasi yang berlangsung hari ini dan selama akhir pekan di Iran dan Sekjen PBB kembali mengingatkan hak kebebasan berekspresi dan berserikat dalam aksi damai," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric di hadapan awak media.

Pemrotes turun ke jalan untuk mengecam penguasa ulama Iran dan polisi anti huru hara dikerahkan untuk menghadapi mereka pada Senin, hari ketiga demonstrasi pasca otoritas mengaku tak sengaja menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina.

Baca juga: Polisi Teheran bantah lakukan penembakan terhadap massa
Baca juga: Iran tolak dukungan Trump bagi rakyat Iran


Sejumlah gambar dari demonstrasi dua hari sebelumnya memperlihatkan genangan darah dan evakuasi korban luka. Suara tembakan dapat terdengar meski aparat kepolisian membantah melepaskan tembakan.

Dujarric mengatakan Guterres mencatat pengumuman oleh Iran bahwa pihaknya tak sengaja menembak jatuh pesawat penumpang.

"Sangat penting bahwa otoritas memastikan penyelidikan yang transparan dan menyeluruh atas apa yang terjadi, dalam insiden tragis ini dan bahwa penyelidikan ... dilakukan berdasarkan Annex 13 Konvensi Penerbangan Sipil internasional, dengan keterlibatan negara-negara terkait yang terkena imbas," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kanada peringatkan Iran, dunia sedang mengamatinya
Baca juga: Menlu Pakistan berangkat ke Iran dan Saudi di tengah ketegangan

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020