Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Selasa pagi menyebabkan sebagian wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur itu kebanjiran lagi.
Banjir menghambat lalu lintas kendaraan di beberapa ruas jalan, termasuk Jalan Dr Sutomo, Jalan Panjaitan, Jalan Sentosa, danJalan Suryanata di Kota Samarinda.
Guyuran hujan dari pagi hingga siang juga membuat genangan air di bagian Kota Samarinda yang terdampak banjir sejak Sabtu (11/1) makin tinggi.
Menurut Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara banjir melanda lima wilayah kelurahan di Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Sambutan.
"(Genangan) tertinggi pada hari ini pukul 13.00 WITA yaitu di wilayah Lempake, dengan ketinggian air 80 sampai 100 cm. Yang terendah di wilayah Sambutan dengan ketinggian air 15 sampai 30 cm," kata Kasie Operasi Basarnas Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Octavianto.
Dia mengatakan bahwa petugas Basarnas bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda saat ini fokus mengevakuasi korban banjir.
Menurut data sementara Basarnas, banjir berdampak pada 1.009 keluarga yang terdiri atas 3.732 orang di Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Sambutan.
Di Kecamatan Samarinda Utara, banjir terjadi di Kelurahan Sempaja Timur dan Lempake, berdampak pada 561 keluarga yang terdiri atas 1.960 warga. Menurut sukarelawan, beberapa warga di Sempaja meminta dievakuasi dari rumah mereka.
Selain itu banjir berdampak pada 325 keluarga yang terdiri atas 1.293 warga di Kelurahan Temindung Permai dan Gunung Lingai di Kecamatan Sungai Pinang serta mempengaruhi 123 keluarga yang terdiri atas 489 orang di Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan.
Baca juga: 56.123 warga terdampak banjir di Samarinda
Pewarta: Arumanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020