Terlebih bagi Carlos Sainz yang akan mengawali dua hari etape maraton pada Rabu nanti dengan memimpin hanya 24 detik dari juara bertahan Nasser Al-Attiyah.
Stephane Peterhansel juga mengancam rekannya di tim X-Raid itu di peringkat tiga klasemen dengan jarak enam menit 38 detik, memangkas waktu setelah menjuarai etape IX yang menempuh rute Wadi Al Dawasir menuju Haradh dengan jarak total 886km dan SS sejauh 410km, Selasa.
Juara Dakar 13 kali itu memenangi duel ketat dengan Al-Attiyah yang finis dengan selisih waktu 15 detik sebagai runner-up untuk mengejar Sainz yang memimpin klasemen sejak akhir etape ketiga itu.
Baca juga: Peterhansel juarai etape IX setelah duel ketat dengan Al-Attiyah
Baca juga: Posisi Sainz terancam setelah etape IX Dakar 2020
"Di bagian awal kami kehilangan sedikit waktu karena kami tersesat, kami kehilangan lima menit kurang lebih," kata Sainz seperti dikutip laman resmi Dakar.
"Setelah itu aku tak tahu apa yang terjadi... telapak bannya lepas dan kami harus berhenti. Bukan kebocoran, lebih kepada laminasi dari ban. Ini bukan hari yang baik bagi kami," kata Sainz setelah finis lebih dari enam menit dari waktu Peterhansel hari itu.
Ride onboard with me in the @ExtremeELive E-SUV in the dunes and rocks of Saudi Arabia! What do you think? ????#ChangingTheRules pic.twitter.com/eNePhPDRwe
— Guerlain Chicherit (@GChicherit) January 14, 2020
Di kategori sepeda motor, Pablo Quintanilla dari tim Husqvarna mencoba untuk menekan Ricky Brabec, namun hanya mampu memangkas sedikit jarak dari sang pemuncak klasemen itu.
Sang pebalap Honda masih kokoh di puncak dengan jarak 20 menit 53 detik dari Quintanilla dan 26 menit 43 detik dari juara bertahan Toby Price dari tim KTM.
"Hari yang berat. Start hari ini sangat sulit, mengembalikan ritme setelah apa yang terjadi dengan Paulo," kata Quintanilla setelah finis.
"Setelah mengisi bahan bakar aku merasa baik dan mulai menekan dan pada akhirnya aku kelihatannya menang, jadi kemenangan ini untuk menghormati Paulo."
Baca juga: Quintanilla juarai etape IX Dakar 2020, Brabec redam tekanan di puncak
Baca juga: Jelang etape maraton, Brabec semakin dekati gelar pertamanya di Dakar
Paulo Goncalves merupakan pebalap asal Portugal yang tewas setelah mengalami kecelakaan di etape VII. Penyelenggara Dakar 2020 meniadakan kategori sepeda motor dan quad bike di etape VIII sebagai tanda berkabung dan penghormatan kepada mendiang pebalap tim Hero itu.
Keeping up with @quintanilla102 as he ups the ante is not easy!
— DAKAR RALLY (@dakar) January 14, 2020
Luckily we have an amazing TV crew ????
Check this out ????#Dakar2020 pic.twitter.com/PC7rV4yslF
Demikian juga Ignacio Casale yang mendominasi balapan quad bike. Pebalap asal Chile itu kembali menjadi juara etape dengan motor Yamaha roda empatnya meski unggul hanya tiga detik dari Giovanni Enrico dan 11 detik dari Alexandre Giroud, yang harus mendapat tambahan penalti 15 menit.
Casale, yang merupakan juara kategori quad bike pada 2018 dan 2014 itu, cukup nyaman memimpin 44 menit 57 detik di depan Simon Vitse dan satu setengah jam dari Rafal Sonik.
"Etape yang bagus dan aku membuat waktu yang baik. Tujuanku adalah untuk mengejar Vitse dan jangan sampai dia hilang dari pandangku," kata Casale.
"Aku membantunya beberapa kilometer di belakang, dia terjatuh, jadi aku harus menjemputnya. Aku rasa dia baik-baik saja dan dia bisa finis nantinya."
Casey Currie juga sedikit memperlebar jaraknya di balapan SSV melengkapi podium di peringkat tiga di belakang dua pebalap asal Amerika Serikat lainnya Blade Hildebrand dan Mitchell Guthrie, yang mendapatkan tiket Dakar Experience untuk melanjutkan balapan.
Juara bertahan Francisco Lopez Contardo menjadi pesaing terdekat dengan jarak 23 menit 37 detik di klasemen.
Sedangkan Andrey Karginov meneruskan tren positifnya di kategori truk dengan meraih kemenangan etape keempatnya secara beruntun.
Juara Dakar 2014 itu memimpin rekannya di tim Kamaz, Anton Shibalov, dengan jarak 38 menit 35 detik di klasemen.
That's one way to tackle a dune*
— DAKAR RALLY (@dakar) January 14, 2020
*We don't recommend it and don't try this at home#Dakar2020 pic.twitter.com/rjyubODzsd
Kemudian juara Formula 1 Fernando Alonso mendapati performanya semakin hari semakin baik dalam debutnya di Dakar.
Sejak terlempar ke peringkat 48 klasemen umum di akhir etape kedua karena kehilangan waktu memperbaiki roda mobil Toyota Hiluxnya, kini setelah etape kesembilan usai, sang pebalap Spanyol itu bercokol di peringkat 10 klasemen umum dan memimpin para pebalap rookie lainnya, dengan jarak tiga jam 17 menit dari Sainz.
Baca juga: Debut di Dakar 2020, Alonso mulai nyaman libas gurun pasir Arab Saudi
Edisi pertama Dakar yang digelar Arab Saudi itu akan menyambut etape sepuluh yang menjadi awal etape maraton akan menjadi tes ketahanan sebenarnya bagi para pebalap di mana mereka tak akan didampingi oleh kru mekanik setibanya di bivouac, tempat peristirahatan.
Bagian pertama akan menempuh rute Haradh menuju Shubaytah sejauh 608km dengan SS sepanjang 534km di wilayah yang disebut "Empty Quarter" atau Ruang Kosong di bagian selatan.
Selama dua hari berturut-turut, para pebalap hanya diperbolehkan menerima bantuan dari sesama kompetitor dan bukan dari kendaraan pendamping tim mereka.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020