Pada pertandingan yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Rabu, pebulu tangkis yang akrab disapa Vito itu mengawali laganya dengan tertinggal di gim pertama. Vito tak bisa mengimbangi Srikanth yang langsung bermain dengan tempo cepat.
"Waktu ketinggalan pertama mainnya masih terlalu lambat jadi sulit mengikuti lawan, bola lari kemana pun jadi kesusahan sendiri," kata atlet jebolan PB Djarum ini saat ditemui setelah pertandingan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Seo/Chae mundur, Owi/Apriyani mulus ke babak dua Indonesia Masters
Pada gim kedua dan ketiga, Vito yang sejak awal memakai pola menyerang tetap menggunakan pola tersebut dan justru bermain lebih agresif untuk menambah angka dari lawannya.
Permainan di depan net pun mendominasi aksi keduanya, dengan sesekali mundur dan memberikan pukulan lambung untuk mencari celah kelemahan lawan.
"Set kedua dan ketiga bisa keluar dari tekanan dan akhirnya saya bisa mengendalikan (pertandingan) sampai terakhir dan ambil poin," katanya menceritakan.
Baca juga: Babak dua Indonesia Masters, Alfian/Annisa waspadai Tan/Lai
Maraknya adu permainan di depan net yang dilakukan keduanya di babak pertama ini, diakui Vito memang kerap terjadi kala ia bertemu dengan Srikanth di berbagai ajang. Mengingat keduanya merupakan pemain tipe serang, tentu adu netting tidak terhindarkan.
"Dari pertemuan sebelumya memang suka adu netting dengan dia, karena kami kan sama-sama pemain depan dan menyerang. Jadi untuk ambil poin sering adu netting. Agak susah kalau mainnya tidak dari depan," pungkas pebulu tangkis berusia 25 tahun ini.
Dengan hasil ini Vito membukukan kemenangan 3-0 atas Srikanth dalam catatan pertemuan mereka dan melaju ke babak kedua Indonesia Masters 2020 untuk melawan unggulan kelima Viktor Axelsen (Denmark) yang menyingkirkan Lin Dan (China) dengan kemenangan 21-12, 21-14.
Baca juga: Babak pertama IM 2020, tunggal putra Indonesia hadapi India
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020