"Menanam pohon sejatinya adalah menanam harapan untuk anak cucu kita di masa yang akan datang," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat pohon yang telah ditanam tersebut. Sebab, ketika nanti pohon tersebut berbuah, maka masyarakat anak menuai hasil yang dapat menambah nilai ekonomi masyarakat.
Baca juga: Kapolda Sumut: Penanaman pohon rutin dilaksanakan di lahan kritis
"Pemerintah tidak mungkin mengerjakan sendiri, harus didukung oleh sektor swasta. Sebab, mesin pertumbuhan ekonomi itu ada di sektor swasta," jelas Bang Zul.
Karena itu, ia berharap pihak swasta dapat memberikan kebaikan dan kemanfaatan bagi kemaslahatan masyarakat. Hadirnya perusahaan perusahaan besar katanya, tidak cukup dengan hitung-hitungan bisnis atau angka-angka. Namun perlu juga doa-doa masyarakat. Karena, tidak ada yang tahu di tengah masalah yang muncul, terdapat peluang yang dapat mendistribusikan kemanfaatan bagi semua.
"Tugas kami adalah memfasilitasi, bukan mempersulit. Jangan bikin susah, kalau untuk investasi, kita menggelar karpet merah," tegasnya.
Bang Zul juga menyampaikan kebahagiaannya berkunjung dan menyapa masyarakat di desa tersebut. Ia mengaku, dengan melihat senyuman masyarakat yang hadir, akan memberikan semangat untuk terus melayani mereka. Hangatnya sambutan itu kata Gubernur menandakan bahwa masyarakat menitipkan harapan besar di Pemerintah untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada.
Diketahui penanaman 6.035 bibit pohon seperti Manggis, Lengkeng, Rambutan, Durian, Guava, Nangka, Mangga dan Alpukat dilakukan agar dalam waktu dua dan tiga tahun ke depan, masyarakat dapat memanen buah dan tidak akan ditebang.
Baca juga: Kapolri luncurkan program penanaman pohon mencegah banjir longsor
Penanaman ribuan pohon buah-buahan ini merupakan upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengembalikan fungsi hutan yang selama ini gundul. Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk terus menanam pohon untuk memberikan harapan generasi NTB di masa yang akan datang. Sehingga mereka dapat melihat dan menikmati rimbunnya pohon dan hutan di NTB.
Sementara itu, Bupati Lotim H. Sukisman Azmy mengaku mendukung program NTB Hijau yang digalakkan pemerintah provinsi. Bahkan katanya, penanaman pohon ini tidak hanya dilakukan di bagian timur daerah itu. Namun juga akan dilakukan di Lombok Timur bagian selatan.
Sukiman juga menjelaskan bahwa di Desa Perigi dengan 14 dusun dibagi dalam tugas klaster yang masing-masingnya memiliki potensi yang berbeda. Perigi bagian atas, dianugerahi potensi batu-batuan besar yang masyarakat setempat sebut dengan emas hitam dan coklat. Di bagian kanan Perigi, masyarakat dianugerahkan dengan potensi batu apung. Sebagian besarnya sudah tergali, yang tersisa tinggal sedikit. Sementara di arah Baratnya, masyarakat mendapatkan karunia pasir berkualitas nomor satu.
"Ini menjadi sumber PAD kami," katanya.
Baca juga: 210.000 bibit pohon ditanam di hutan lindung Lahat
Baca juga: Polres Madiun tanam 2.000 pohon di lereng Gunung Wilis
Baca juga: 1,1 hektare lahan di Gunung Ijen dipulihkan ratusan cemara gunung
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020