"Tentu rencana penambahan kuota tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan 2019," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing Yaya Sutarya kepada Antara di Beijing, Jumat siang.
Selain 3.000 beasiswa S1 hingga S3, pada tahun ini pula China akan memberikan kesempatan beasiswa kepada 600 WNI yang ingin belajar di lembaga pendidikan kejuruan dan 1.500 WNI yang hendak mengikuti program kursus singkat.
Pada 2019, sebanyak 820 WNI menerima beasiswa dari pemerintah China yang terdiri dari 380 pelajar S1 hingga S3 dan 440 orang di lembaga pendidikan kejuruan. Ditambah 1.100 WNI menerima beasiswa program kursus singkat.
"Dengan adanya peningkatan jumlah peraih beasiswa tahun lalu, maka jumlah pelajar Indonesia di China juga turut terdongkrak menjadi 15.780 orang atau bertambah 1.420 orang dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Atdikbud.
Baca juga: China tawarkan beasiswa untuk santri Indonesia
Sebagai timbal baliknya, lanjut Yaya, Program Studi Bahasa Indonesia juga telah dibuka di 19 perguruan tinggi di berbagai daerah di China.
Pemerintah Indonesia juga telah membuka Pusat Riset Indonesia (IRC) di 15 perguruan tinggi di China.
"Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah Prodi BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) juga bertambah," katanya.
Pada 2019 China telah menerima 5 juta pelajar asing, naik signifikan dibandingkan dengan 2001 yang hanya 2 juta pelajar asing.
China juga telah mengirimkan 662.000 mahasiswanya untuk melanjutkan studi ke berbagai negara.
Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 720 mahasiswa asal China. "Jumlah itu juga lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya," kata Yaya tanpa menyebutkan jumlah pelajar China di Indonesia tahun 2018.
Baca juga: ASEAN, China alokasikan Rp72,23 miliar untuk beasiswa pascasarjana
Baca juga: 20 mahasiswa Bahasa Indonesia di China raih beasiswa Dharmasiswa
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020