Harga ikan dingkis meningkat pesat saat Imlek

17 Januari 2020 11:41 WIB
Harga ikan dingkis meningkat pesat saat Imlek
ILUSTRASI: Pedagang menununggu pembeli ikan Dingkis (Siganus canaliculatus) di Pasar Pagi Mitra Raya, Batam. Masyarakat Tionghoa di Kepulauan Riau memiliki tradisi menyantap ikan Dingkis pada perayaan Imlek, pergantian tahun kalender China. ANTARA FOTO/Joko Sulistyo/mes/am.

Untuk saat ini, harga ikan dingkis masih tergolong normal yaitu 5-10 dolar Singapura

Harga ikan jenis dingkis yang merupakan salah satu kuliner yang khas disajikan saat perayaan Imlek dinilai bakal meningkat pesat hingga dapat mencapai lebih dari Rp550.000 per kilogram, atau meningkat berkali-kali lipat dibandingkan harga dalam kondisi normal.

Kepala Subseksi Pengawasan dan Pengendalian Data dan Informasi Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, Dwi Sulistyono, dalam rilis BKIPM KKP yang diterima di Jakarta, Jumat, menyatakan bahwa harga ikan dingkis terus mengalami peningkatan hingga diperkirakan bisa mencapai 55 dolar Singapura atau sekitar Rp560.000 per kilogramnya.

"Untuk saat ini, harga ikan dingkis masih tergolong normal yaitu 5-10 dolar Singapura (setara Rp50ribu - Rp100.000) per kilogramnya," ungkap Dwi Sulistyono.

Selain itu, ujar dia, ekspor ikan dingkis yang dihasilkan dalam negeri juga meningkat jumlah ekspornya ke sejumlah negara tetangga.

Kota Batam saja, lanjutnya, mengekspor hingga 7 ton ikan ini ke Singapura setiap harinya, sebagaimana tercatat di Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam.

"Pengiriman ikan dingkis ke Singapura biasa kita lakukan di sepekan menjelang dan sepekan setelah perayaan imlek," jelasnya.

Di Batam sendiri, ujar dia, ikan dingkis banyak dihasilkan dari Pulau Kasu, Pulau Karas ,dan juga dari wilayah Jembatan Barelang.

Masing-masing wilayah tersebut dinilai pula menghasilkan ikan dingkis dengan harga yang berbeda karena memiliki cita rasa yang berbeda.

"Untuk ikan Dingkis dengan harga relatif tinggi biasanya datang dari wilayah Pulau Kasu dan Karas," ucapnya.

Ia menuturkan, selain ikan dingkis, komoditas lainnya yang cenderung meningkat ekspornya menjelang Imlek antara lain ikan sunu, ikan bawal, dan lobster.

Baca juga: Dingkis, hokinya Tionghoa hokinya nelayan
Baca juga: Polda Kalbar akan kerahkan 677 personel amankan Perayaan Imlek-CGM

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020