Kami mohon 'support' Pak Wapres untuk pengembangan salah satu dari proyek strategis Indonesia Islamic Science Park. Kami butuh 101 hektare di kaki Suramadu di wilayah Madura, Bangkalan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta dukungan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam pembangunan Indonesia Islamic Science Park, yang rencananya dibangun di kawasan Bangkalan, Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur.
"Kami mohon support Pak Wapres untuk pengembangan salah satu dari proyek strategis Indonesia Islamic Science Park. Kami butuh 101 hektare di kaki Suramadu di wilayah Madura, Bangkalan," kata Khofifah usai menemui Wapres Ma'ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.
Khofifah mengatakan Indonesia Islamic Science Park akan menjadi pusat ekonomi kerakyatan syariah karena akan dibangun beberapa unit usaha dalam negeri buatan para santri dari sekolah-sekolah Islam dan pesantren, selain juga perbankan syariah.
Baca juga: Khofifah di Jakarta temui 3 menteri, ini yang dibahas
"Jadi ada santripreneur, kemudian ada sosiopreneur yang berarti alumninya. Kami sudah punya training center, dan kami ingin menjadikan ini bagian dari sentra penguatan kemandirian para santri saat mereka keluar dari pesantren," ujarnya menjelaskan.
Indonesia Islamic Science Park merupakan salah satu proyek yang diajukan Pemprov Jawa Timur dalam proyek strategis percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Jawa Timur sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019.
Dalam Perpres tersebut, Presiden Joko Widodo memutuskan perlu dilakukan pengembangan di kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbang Kertasusila); kawasan Bromo-Tengger-Semeru; serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Pengembangan kawasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi kawasan yang berdampak pada perekonomian regional dan nasional.
Baca juga: Gubernur Jawa Timur minta bupati/wali kota siaga hadapi bencana alam
Proyek strategis pengembangan ekonomi kawasan di Jawa Timur itu dijabarkan dalam 218 proyek pembangunan dengan total anggaran Rp294,34 triliun. Skema pembiayaannya, lanjut Khofifah, sebagian besar berasal dari badan usaha milik negara (BUMN), kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta sektor swasta.
"Skema pembiayaannya 85 persen BUMN, KPBU dan swasta; kemudian 15 persen dari APBN dan APBD. Kami berharap dalam lima tahun 218 proyek itu minimal sudah ground-breaking. Ada beberapa yang FS-nya (feasibility study) sudah jalan, namun tetap perlu di-update," ungkap mantan Mensos ini.
Baca juga: Temui Wapres Ma'ruf, Khofifah laporkan rencana pembangunan Jatim
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020