Pada kesempatan itu Nasrul mengunjungi beberapa posko pengaduan dan relawan untuk melihat dan mendengarkan kondisi masyarakat pasca musibah banjir .
"Kita sudah meminta Pemkab Tanah Datar segera melakukan dan merencanakan pemindahan korban yang rumahnya hancur akibat banjir," kata dia.
Rumah yang rusak akibat banjir tersebut berjumlah delapan rumah dan segera akan diperbaiki dan dibangun.
Baca juga: Bersihkan material banjir Tanah Datar, BPBD kerahkan alat berat
Baca juga: Cerita warga korban banjir bandang bertahan di warung saat hujan deras
Diharapkan keberadaan posko pengaduan atau penanganan agar menginvetarisasi atau mencatat semua bantuan yang datang terutama masalah keuangan agar tepat sasaran.
Pada kesempatan itu, Nasrul bersama Direktur Mitigasi Bencana BNPB Medi Hedianto juga menyerahkan bantuan siap pakai dari pusat sejumlah Rp250 juta.
Wagub juga meminta BPBD setempat menggunakan uang tersebut tepat sasaran agar korban terdampak banjir segera hidup normal seperti biasa.
Ia mengingatkan masa anggap darurat yang ditetapkan Pemda Tanah Datar selama satu pekan bisa diperpanjang hingga satu bulan jika kondisi masih belum memungkinkan.
Baca juga: BPBD: lemahnya dinding bendungan alam jadi penyebab banjir bandang
Baca juga: Korban terakhir banjir bandang Tanah Datar ditemukan
"Kita pantau terus, jika tidak memungkinkan status tanggal darurat satu pekan itu bisa kita perpanjang. Yang jelas rumah yang terdampak banjir itu jangan dipakai dulu, kita khawatir karena masih ada batu yang besar di atasnya," katanya.
Pada kunjungan tersebut secara pribadi Nasrul juga menyumbangkan sejumlah dus mie instan dan beras.
Direktur Mitigasi Bencana BNPB Medi Hedianto mengatakan kunjungan ke Batusangkar adalah membantu membantu pemerintah daerah serta pendampingan kalau ada yang perlu didampingi.
"Jadi kalau di daerah ada kendala kita bisa bantu seperti diawal tahun ini. Dimana aja, tidak saja di Batusangkar tapi juga ditempat lain," katanya.
Ia mengatakan untuk menelusuri terjadinya banjir bandang tersebut pihaknya akan melakukan pengkajian dan menelusuri bersama yang ahli di bidang itu.
"Ini perlu kajian, kita tidak mau menduga-duga, nanti akan diteliti bersama pakar baru diberikan hasil riset terjadinya banjir," ujarnya.
Baca juga: Bersihkan material banjir Tanah Datar, BPBD kerahkan alat berat
Pewarta: Syahrul Rahmat/Etri Saputra
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020