Setelah mengemas kemenangan di semi final atas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor 21-12, 18-21, 21-17, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tak lupa memberi masukan kepada junior mereka tersebut....mereka harus tahu caranya membalikkan ketertinggalan dan menyetop kesalahan-kesalahan,
"Mungkin harus lebih waspada saat poin krusial. Mereka kalau hilang satu poin biasanya banyak beruntun, mereka harus tahu caranya membalikkan ketertinggalan dan menyetop kesalahan-kesalahan," kata Ahsan dalam konferensi pers di Istora Senayan Jakarta, Sabtu.
Menurut Ahsan, pasangan "Fajri" bisa mempunyai permainan lebih matang dengan memperbanyak jam terbang di pertandingan. Melalui pengalaman, katanya melanjutkan, akan memberikan perubahan positif secara otomatis.
"Kalau menurut saya permainan Fajar/Rian cukup bagus, cuma sedikit kesalahan saja di gim ketiga," ujar Hendra menanggapi permainan juniornya yang berpredikat unggulan kelima itu.
Pada gim ketiga, Fajar/Rian sebetulnya sempat memimpin 14-12, akan tetapi mereka kemudian melakukan kesalahan beruntun sehingga The Daddies balik unggul 18-14 dan memenangkan pertandingan.
Dengan hasil ini, Hendra/Ahsan ungguli Fajar/Rian dalam catatan rekor pertemuan mereka dengan skor 2-1. Pada pertemuan sebelumnya di World Championships 2019, Hendra/Ahsan mengalahkan Fajar/Rian dengan skor 21-16, 15-21, 21-10. Lalu di German Open 2018, Fajar/Rian menang atas Hendra/Ahsan dengan skor 22-20, 22-20.
Baca juga: Fajar/Rian akui Ahsan/Hendra memang cerdik
Baca juga: Menangkan "perang saudara", Ahsan/Hendra melaju ke final
Baca juga: The Daddies lalui babak krusial ke semifinal Indonesia Masters
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020