"Kami dari awal langsung menekan lawan jadi bisa unggul beberapa poin. Gim kedua mereka sempat bangkit dan mau nyusul, tapi kami bisa antisipasi," kata Kevin dalam konferensi pers di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Menurut pebulu tangkis asal Banyuwangi Jawa Timur ini, meski usia The Daddies lebih senior namun pengalaman yang sudah mereka miliki menjadi senjata yang harus diwaspadai Minions.
"Mereka lebih senior, punya banyak pengalaman. Mereka kalau dibiarkan langsung bisa mengejar poin banyak. Tapi kami jaga konsistensi supaya mereka tidak bisa lepas dari tekanan kami," katanya menambahkan.
Baca juga: Minions pertahankan gelar juara Indonesia Masters
Baca juga: Greysia/Apriyani juara ganda putri Indonesia Masters
Menanggapi ini, Marcus pun mengiyakan bahwa faktor pengalaman dari Hendra/Ahsan merupakan kelebihan yang menjadi andalan permainan pasangan peringkat kedua dunia tersebut.
"Di gim kedua kami banyak mati sendiri, mereka juga sudah bisa menguasai lapangan. Jadi kami usahanya ya kasih tekanan dan serangan lagi," katanya.
Baca juga: Zheng/Huang juara ganda campuran Indonesia Masters
Pada babak final ganda putra Indonesia Masters 2020 Kevin/Marcus meraih gelar ketiganya secara beruntun setelah mengalahkan Hendra/Ahsan dengan dua gim langsung 21-15, 21-16. Minions juga kembali mempertahankan keunggulan tahun 2019 yang kala itu juga melakoni "All Indonesian Final" melawan The Daddies.
Minions menerapkan strategi permainan cepat dan menekan The Daddies sejak awal gim. Meski Hendra/Ahsan sempat mengejar skor namun upaya serangan balik ini bisa digagalkan juniornya yang berpredikat peringkat pertama.
Baca juga: Ratchanok Intanon: Kontrol diri jadi kunci kemenangan saya
Baca juga: Carolina Marin: Saya harus banyak belajar dari Intanon
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020