Komisi kesehatan Daxing di ibu kota Beijing mengatakan pihaknya telah mengonfirmasi dua kasus virus corona, sementara komisi kesehatan provinsi Guangdong selatan mengonfirmasi satu kasus di Shenzhen.
Kasus baru, pertama di China dan di luar Kota Wuhan, tempat virus pertama kali dilaporkan, muncul ketika negara tersebut bersiap menyambut liburan Tahun Baru Imlek pada akhir pekan ini, dengan ratusan juta warga China bepergian ke dalam dan luar negeri.
Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengatakan melalui pernyataan bahwa 136 kasus baru virus corona ditemukan di kota tersebut pada Sabtu dan Minggu.
Hingga Minggu sore, total 198 kasus telah dilaporkan di Wuhan, termasuk tiga kematian. Sekitar 170 orang masih dirawat di rumah sakit, sementara 25 orang lainnya dinyatakan sembuh, katanya. Pernyataan itu tidak memberikan informasi lebih lanjut soal jumlah keseluruhan korban tewas.
Selain China, dua kasus virus corona juga dilaporkan di Thailand dan satu laporan lagi di Jepang, semuanya melibatkan orang-orang yang berasal dari Wuhan atau yang baru saja mengunjungi kota tersebut.
Beijing pada Minggu menyebutkan akan meningkatkan upaya untuk membendung wabah virus korona, saat otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang berupaya mencegah penyebaran virus tersebut.
Virus baru itu memiliki kesamaan keluarga dari virus korona yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan berat (SARS), yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia selama periode wabah 2002-2003 yang juga bermula di China.
Sejumlah pakar menyebutkan virus baru itu mungkin tidak mematikan seperti SARS, namun masih sedikit yang diketahui soal itu termasuk asal mula dan seberapa mudah dapat menular sesama manusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Beijing temukan dua kasus pneumonia baru, di Wuhan tiga meninggal
Baca juga: Pneumonia di Wuhan tidak seberbahaya Flu Burung dan SARS
Baca juga: Penyakit pneumonia berat di Wuhan belum ada vaksinnya
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020