"Tim juga berhasil merobohkan sebuah gubuk liar yang berada di dalam Kawasan GSK," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro di Pekanbaru, Senin.
Suaka Margasatwa GSK di Kabupaten Bengkalis, Riau, mengalami kebakaran pada awal tahun ini. Tim gabungan sudah lima hari terakhir melakukan proses pemadaman di Giam Siak Kecil. Mereka terdiri dari BBKSDA Riau, Manggala Agni, TNI, Polri, regu pemadam dari perusahaan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Bukit Kerikil.
Karhutla di Giam Siak Kecil relatif sulit untuk dipadamkan karena kondisi topografi berupa gambut serta kering. Selain itu, akses menuju lokasi juga sangat terbatas.
Baca juga: Hujan meredam kebakaran hutan-lahan di Giam Siak Kecil Riau
Baca juga: 10 hektare hutan di SM Giam Siak Kecil Riau terbakar
Baca juga: BNPB: Ada titik api Karhutla di SM GSK Riau
Area yang terbakar berupa semak dan ada juga tanaman kelapa sawit milik warga yang ditanam secara ilegal di kawasan konservasi tersebut.
"Ya, (kebakaran) di daerah yang dirambah," ujarnya.
Namun, tim gabungan tidak berhasil mengamankan pelaku perambahan sehingga hanya bisa merobohkan gubuk liar tersebut.
Ia mengatakan kondisi kebakaran di GSK mulai bisa dikendalikan karena terbantu turunnya hujan pada Ahad malam (19/1).
Ia mengatakan tim akan melakukan patroli pengecekan apakah masih terdapat bara api yang tersisa.
"Diperkirakan luas yang terbakar kurang lebih 12 hektar," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan pada Senin pagi satelit mendeteksi lima titik panas yang jadi indikasi karhutla di Riau. Lima titik panas tersebar di Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan masing-masing dua titik, di Kabupaten Siak satu titik panas.*
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020