ASEAN Way telah menjadi mercusuar multilateralisme dan menampilkan karakteristik Asia Timur. Saya benar-benar senang melihat prestasi luar biasa yang telah dicapai ASEAN dan sepenuhnya percaya akan masa depannya yang menjanjikan,
Deng Xijun, yang ditunjuk sebagai Duta Besar China untuk ASEAN, mulai menjalankan tugasnya Januari ini dengan fokus pada pengembangan kemitraan strategis kedua pihak.
“Hubungan ASEAN-China sangat dinamis dan penting, karena itu akan ada banyak hal yang perlu kita lakukan tahun ini,” ujar Deng usai menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi di Jakarta, Senin.
Sebagai tetangga dan mitra dekat, menurut dia, hubungan ASEAN dan China telah berkembang pesat.
Di bidang ekonomi, China adalah mitra ekonomi terbesar bagi ASEAN dengan nilai perdagangan mencapai 587,8 miliar dolar AS pada 2018. Di lain pihak, ASEAN telah menggeser posisi Amerika Serikat sebagai mitra dagang kedua terbesar bagi China.
“Kita perlu bekerja lebih keras untuk kemitraan yang saling menguntungkan baik bagi rakyat China maupun penduduk negara-negara ASEAN,” tutur Deng.
Deng, yang lahir di Provinsi Jiangsu, China, 57 tahun lalu, menjalani separuh masa karir diplomatiknya di wilayah Asia Tenggara. Selama 35 tahun berkarir, ia telah bertugas di Myanmar, Filipina, Malaysia, serta Singapura.
“Kali ini, kembali ke keluarga besar ASEAN membuat saya merasa betah dan bersemangat,” ujar Deng dalam pidato yang ia sampaikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (17/1).
Menurut dia, melalui upaya kolektif yang dibangun selama lebih dari setengah abad, negara-negara ASEAN telah menjadi organisasi kerja sama regional paling sukses.
Ia menuturkan, arsitektur dan kerja sama regional yang berpusat di ASEAN sangat diperlukan untuk stabilitas dan kemakmuran kawasan.
“ASEAN Way telah menjadi mercusuar multilateralisme dan menampilkan karakteristik Asia Timur. Saya benar-benar senang melihat prestasi luar biasa yang telah dicapai ASEAN dan sepenuhnya percaya akan masa depannya yang menjanjikan,” kata diplomat yang pernah bertugas sebagai Dubes China untuk Afghanistan.
Sejak diadakannya proses dialog pada 1991, hubungan ASEAN-China telah memelopori kerja sama regional di Asia Timur dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap momentum pembangunan regional yang berkelanjutan, serta perdamaian dan kemakmuran regional.
“ASEAN selalu menjadi prioritas utama dalam agenda diplomatik China dan kawasan prioritas di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan,” kata Deng.
Ia juga menegaskan bahwa China tetap berkomitmen untuk mendukung pembangunan komunitas ASEAN, sentralitas ASEAN dalam kerja sama Asia Timur, dan peran ASEAN yang lebih besar dalam membangun arsitektur regional yang terbuka dan inklusif.
Baca juga: ASEAN geser AS di peringkat kedua mitra dagang terbesar China
Baca juga: Konferensi ASEAN-China akan hasilkan kesepakatan promosi hubungan
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020