Menteri Tenaga, Sains, Teknologi, Alam Sekitar dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin mengemukakan hal itu saat inspeksi di Pelabuhan Terminal Kontainer Utara Butterworth (NBCT), Negara Bagian Penang, Senin.
"Malaysia telah mengantar pulang 150 kontainer sisa plastik ke negara pengeskspor tanpa biaya sama sekali. Pemerintah tegas akan terus memerangi pencemaran melintas perbatasan negara," katanya melalui twitter.
Yeo Bee Yin juga merilis daftar jumlah kontainer yang dikirim ke sejumlah negara pengekspor hingga 17 Januari 2020.
Dari 150 kontainer tersebut sebanyak 40 kontainer dikirim ke Perancis, Inggris (42), Amerika Serikat (17), Kanada (11), Spanyol (10) dan Hong Kong (9).
Kemudian Jepang lima kontainer, Singapura (4), Portugal (3), China (3) sedangkan Bangladesh, Sri Lanka dan Lithuania masing-masing satu kontainer.
Menurut Kementrian Tenaga, Sains, Teknologi, Alam Sekitar dan Perubahan Iklim Malaysia semua kontainer diantar melalui tiga pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Barat dan Utara Klang, Pulau Pinang dan Pelabuhan Sarawak.
Biaya pengiriman kembali sampah plastik tersebut ditanggung oleh pihak pengimpor atau perusahaan perkapalan.
"Pemerintah memandang serius terhadap isu kedatangan sisa plastik ilegal ke negara ini dan akan mengambil tindakan sewajarnya bagi memastikan Malaysia tidak menjadi tong sampah dunia," katanya.
Yeo Bee Yin mengatakan rencananya 110 sisa kontainer sampah plastik akan dihantar pulang ke negara pengekspor sebelum pertengahan tahun ini.
Dia mengatakan dari jumlah tersebut 60 kontainer dari Amerika Serikat, Kanada (15), Jepang, (14), Inggris (9), Belgia (8) dan negara-negara lain.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Direktur Jabatan Alam Sekitar (JAS), Norlin Jaafar dan perwakilan Pemerintah Negara Bagian Penang dan DPRD setempat, Phee Boon Poh.
Baca juga: Malaysia akan kirim balik 3.000 ton sampah plastik ke negara asal
Baca juga: Kota Dumai Dan Sampah Malaysia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020