Menurut Informasi yang dihimpun, kegiatan International Science Exhibition tersebut diikutin oleh 80 peserta dari empat negara, yakni India, Indonesia, Rusia, dan Nepal. “Negara yang ikut sedikit, soalnya banyak peserta yang kesulitan atau terhambat dalam membuat visa,” ujar Adam dikonfirmasi sambungan telepon genggam, Senin.
Gold Award Winner atau medali emas diraih Adam melalui penelitian berjudul Modification of Gasoline Fuel Generator Into Biogas Fuel.
“Intinya Ade (Adam menyebut dirinya), mengubah genset listrik yang tadinya butuh bensin untuk menyala, diganti bahan bakarnya dari biogas yang berasal dari kotoran sapi,” ungkapnya.
Baca juga: Lomba penelitian dan inovasi diharapkan dorong kemajuan Yogyakarta
Baca juga: 165 anak TKI ikut olimpiade sains kuark (OSK) di Sabah
Ade mengungkapkan penelitiannya dibuat setelah melihat kondisi Pulau Tunda di Kabupaten Serang yang belum maksimal mendapatkan aliran listrik.
“Di Pulau Tunda sudah diberi genset, tetapi biayanya mahal karena harga jual bensin atau bahan bakar lainnya,” ujarnya.
Adam berharap hasil penelitiannya bisa digunakan bukan hanya di Pulau Tunda, tapi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia.
“Ade melakukan riset ini, soalnya masih banyak kampung di Indonesia yang belum terjangkau listrik,” ujarnya.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengaku bangga atas prestasi putra bungsunya tersebut meski baru duduk di bangku kelas 11 SMAN 3 Bandung.
Lebih dari itu, Tatu berharap, hasil penelitian atau karya Adam dapat dimanfaatkan untuk masyarakat Kabupaten Serang.
“Saya sempat menyampaikan kepada Adam, apa yang dibuatnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Kabupaten Serang. Saya juga sudah berdiskusi dengan guru pembimbingnya, agar bisa diterapkan untuk daerah-daerah terpencil yang belum terakses listrik. Agar masyarakat bisa memperoleh listrik dengan cara yang mudah dan murah,” ujarnya.
Apa yang membuat Adam berprestasi? Tatu sedikit berbagi tips untuk para orangtua.
“Peran orangtua itu penting, sejak putra pertama, saya selalu memotivasi agar mau belajar. Ilmu itu ibarat lilin, jika gelap gulita bisa digunakan untuk menerangi jalan. Jadi anak punya keinginan sendiri untuk belajar,” ujarnya.
Bukan hanya itu, kataTatu, anak juga harus dibekali ilmu agama agar punya kepercayaan diri serta punya karakter yang baik.
“Memang sejak kecil, Adam tertarik pada sains sehingga punya keinginan belajar sendiri, tidak ada tekanan. Alhamdulillah, membanggakan untuk Adam sendiri, tentu juga untuk kami sebagai keluarga,” ujarnya.*
Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020