Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat fokus membangun lima sektor industri pengolahan komoditas, yang bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.Lima sektor industri tersebut diharapkan akan mampu menjadikan NTB mandiri
"Ada lima sektor industri prioritas yang akan kami kerjakan dalam lima tahun ke depan, tapi secara bertahap," kata Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti di Mataram, NTB, Rabu.
Baca juga: Kemenperin gelar pameran 'Gemilang NTB'
Ia menyebutkan lima sektor industri pengolahan tersebut adalah pabrik pengalengan ikan di Kabupaten Dompu, pabrik garam di Kabupaten Bima, pabrik pakan ternak di Kabupaten Sumbawa, pabrik pengolahan konsentrat hasil tambang (smelter) di Kabupaten Sumbawa Barat, dan pabrik permesinan di Kutaraja, Kabupaten Lombok Timur.
Pabrik pengalengan ikan di Dompu akan dibangun dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp4,6 miliar, sedangkan pabrik garam di Bima dari anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sementara biaya pembangunan pabrik pakan ternak di Kabupaten Sumbawa, dan smelter yang sedang dalam proses persiapan pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat, akan didanai oleh investor.
Nuryanti menambahkan untuk pabrik permesinan di Kutaraja, Kabupaten Lombok Timur, akan dibangun oleh PT Gerbang NTB Emas yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) NTB, bekerja sama dengan pihak ketiga.
"Untuk sumber daya manusia pendukung lima sektor industri yang dalam proses pembangunan tersebut disiapkan oleh Dinas Perindustrian NTB bersama kabupaten/kota," ujarnya.
Menurut dia, pembangunan lima sektor industri tersebut diharapkan akan mampu menjadikan NTB mandiri menghasilkan benih jagung, pakan ternak unggas dan ruminansia serta pakan ikan. Selain itu, mampu berswasembada daging sapi dan ayam, telur unggas, dan garam beriodium untuk konsumsi.
Selain lima sektor industri tersebut, lanjut Nuryanti, pemerintah daerah bersama lembaga/kementerian serta asosiasi pengusaha di NTB, juga mengembangkan industri busana muslim. Upaya tersebut sudah berjalan, baik di Pulau Lombok, maupun di Pulau Sumbawa.
Dari masing-masing industri komoditas yang sedang dikembangkan tersebut, Pemerintah Provinsi NTB mengharapkan ada dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja sehingga memengaruhi penurunan angka pengangguran dan kemiskinan.
"Pasti lah ada dampak terhadap penyerapan tenaga kerja. Misalnya dari industri busana muslim, ada yang menghasilkan benang, menjadi penenun, konveksi, desainer, sampai pada model. Itu sebuah peluang pekerjaan," katanya.
Baca juga: Amman Mineral pastikan pembangunan "smelter" di NTB terus berjalan
Baca juga: Gubernur NTB dorong pembangunan pabrik pakan ternak
Pewarta: Awaludin
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020