PT Pertamina (Persero) MOR II Sumatera Bagian Selatan akan mengawasi agen elpiji 3 kg bersubsidi untuk mengantisipasi kelangkaan menyusul rencana pemerintah mengubah skema subsidi dari harga menjadi barang pada pertengahan tahun ini.Pertamina akan menerjunkan personel untuk melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pangkalan
General Manager Pertamina MOR II Sumatera Bagian Selatan Primarini di Palembang, Sumsel, Rabu, mengatakan perusahaannya akan melakukan inspeksi mendadak hingga ke tingkat agen dan pangkalan di seluruh wilayahnya.
“Dari sisi suplai dimulai dari SPBE (stasiun pengisian bulk elpiji) ke depot kemudian ke agen dan ke pangkalan semua sudah dilakukan by system, sehingga tidak ada kelangkaan, namun memang yang diwaspadai itu dari pangkalan ke masyarakat,” kata dia.
Baca juga: Mulai semester II-2020, Pemerintah hentikan subsidi elpiji 3 kg
Menurut dia, Pertamina akan menerjunkan personel untuk melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pangkalan dan agen penyalur elpiji bersubsidi ini.
Ia mengharapkan masyarakat juga aktif melaporkan jika terjadi pelanggaran dalam penyaluran tabung gas yang biasa disebut melon ini.
“Harga jual seharusnya Rp18.000/tabung, jika ada kenaikan silakan info ke call center 135, akan lebih baik jika ada bukti struknya. Jika benar, maka agen itu akan kami sanksi,” kata dia.
Terkait kemungkinan adanya penimbunan dilakukan agen, menurut Primarini, cukup sulit untuk dilakukan karena oknum terpaksa harus memiliki banyak tabung.
Selain itu, adanya pengawasan yang ketat dalam jalur distribusi akan menyulitkan pelaku untuk melakukannya.
“Persoalannya bukan penimbunan, tapi barang langka, jika ada pun harganya tinggi,” kata dia.
Kementerian ESDM merencanakan untuk mengubah skema subsidi elpiji 3 kilogram dari pola harga menjadi barang atau skema subsidi langsung kepada warga miskin pada pertengahan tahun ini.
Baca juga: Kementerian ESDM kaji kebijakan subsidi distribusi gas subsidi
Baca juga: Pertamina tunggu regulasi pemerintah terkait elpiji subsidi
Baca juga: Distribusi elpiji secara tertutup harus direncanakan secermat mungkin
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020