"ATSI akan terus mengingatkan semua anggota untuk pengawasan ketat atas semua proses pelayanan pelanggan sesuai standard operating procedure (SOP) masing-masing," kata Sekretaris Jenderal ATSI, Marwan O Baasir, saat jumpa pers bersama Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) di Jakarta, Rabu.
Salah satu usulan ATSI adalah swafoto bersama KTP, pelanggan yang datang ke gerai untuk mengganti kartu SIM akan difoto sambil memegang KTP. Cara seperti ini juga dilakukan oleh perusahaan teknologi finansial.
Usulan dari ATSI ini hadir setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan BRTI berencana mengadakan pertemuan dengan operator seluler untuk mengevaluasi mekanisme pendaftaran dan penggantian kartu SIM di gerai operator seluler.
Evaluasi ini menyusul kejadian pembobolan rekening bank Ilham Bintang setelah nomor ponselnya dicuri. Pelaku berpura-pura menjadi Ilham Bintang dan mendatangi gerai Indosat untuk meminta kartu pengganti. Pelaku bahkan diduga membawa sebuah fotokopi kartu identitas yang disinyalir telah dipalsukan demi mengelabui petugas. Setelah nomor kartu Indosat milik Ilham diambil alih, sang pelaku lantas dengan leluasa membobol rekening milik korban.
Terkait kasus tersebut, Marwan menolak berkomentar lebih jauh karena sudah masuk ranah hukum. Sementara terkait rencana BRTI untuk evaluasi bersama operator seluler, ATSI menyambut baik usulan tersebut agar kejadian serupa tidak terulang.
Selain itu, ATSI juga meminta pengguna ponsel untuk mengatur beberapa fitur di ponsel mereka ke setelan privasi agar data tidak mudah tersebar.
Baca juga: Kasus Ilham Bintang, regulator akan evaluasi sistem ganti kartu SIM
Baca juga: Bank Commonwealth klarifikasi pencurian dana di rekening Ilham Bintang
Baca juga: Indosat akan bantu tangani kasus pencurian nomor seluler Ilham Bintang
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020