Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak pelaku industri untuk terlibat dalam pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2020.Salah satu tantangan utama dalam human capital development adalah upgrading the skills of the teachers. Untuk itu, saat ini Pemerintah RI tengah melakukan pelatihan untuk sekitar dua juta tenaga pengajar per tahun
Airlangga dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu, menyampaikan pengembangan sumber daya manusia, terutama reformasi sistem pendidikan, menjadi penting karena merupakan salah satu dari lima prioritas pemerintahan Presiden Jokowi.
"Salah satu tantangan utama dalam human capital development adalah upgrading the skills of the teachers. Untuk itu, saat ini Pemerintah RI tengah melakukan pelatihan untuk sekitar dua juta tenaga pengajar per tahun," ujar Airlangga.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada 21-24 Januari 2020 di Davos, Swiss, Airlangga berperan sebagai panelis di salah satu sesi diskusi mengenai "Future of Education: A New Agenda for Action".
Dalam diskusi tersebut, Airlangga mengundang dua perusahaan yang telah memiliki program pengembangan SDM, yakni Lego dan Infosys untuk melakukan investasi di Indonesia, terutama dalam pendirian skills training institutions.
"Penguatan kerja sama antara pemerintah dan industri diharapkan dapat meningkatkan sistem pendidikan vokasi dan training serta mendorong research and development di Indonesia," ujarnya.
Sebagai langkah konkret dalam mendukung kolaborasi antara industri dan pemerintah dalam penguatan SDM, telah diluncurkan insentif pajak berupa Super Tax Deduction pada pertengahan 2019.
Insentif ini merupakan pengurangan penghasilan bruto 200-300 persen dari jumlah biaya yang dikeluarkan industri untuk kegiatan pengembangan vokasi dan pelatihan serta riset dan pengembangan di Indonesia.
Baca juga: Paviliun Indonesia WEF 2020 jadi ajang perkenalkan peluang investasi
Baca juga: Di Davos, Bahlil bahas rencana ekspansi Mitsubishi Rp2,1 triliun
Ibu kota ramah lingkungan
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga menjadi panelis dalam acara Grab Private Lunch yang mengambil tema "Technology as a Force for Good" dan mengungkapkan rencana penggunaan teknologi ramah lingkungan di ibu kota baru.
Dalam acara yang dihadiri pendiri Grab, Anthony Tan, Airlangga memaparkan rencana ibu kota negara baru yang ramah lingkungan dan tech-friendly, seperti integrasi electric vehicle (EV) dan automatic vehicle (AV) sebagai alat transportasi utama.
Airlangga juga menekankan bahwa teknologi bermanfaat sebagai alat untuk loncatan yang lebih tinggi guna pelaksanaan revolusi industri 4.0. Namun, tantangan utama yang muncul adalah mengenai perlindungan informasi dan data.
"Untuk itu, pemerintah bertekad untuk menjamin keamanan data masyarakat, salah satunya dengan menempatkan pusat pengelolaan data di Indonesia," kata mantan Menteri Perindustrian ini.
Selain menjadi pembicara dalam sejumlah diskusi panel, Airlangga juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Traveloka, Hyundai Motor, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, dan General Electric Global Growth Organization untuk membahas peluang kerja sama ekonomi.
Pada kesempatan itu, bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir dalam WEF Davos, Airlangga melakukan pertemuan dengan Pendiri dan Executive Chairman WEF Klaus Schwab untuk membahas dukungan WEF kepada Indonesia dan rencana pelaksanaan WEF on ASEAN yang akan dilaksanakan di Jakarta pada Juni 2020.
Dalam perhelatan WEF Davos, Pemerintah Indonesia juga membuka Indonesia Pavilion yang bertujuan untuk memperkuat country branding Indonesia serta mempromosikan peluang pada sektor-sektor unggulan dan prioritas nasional.
Baca juga: Bahlil undang Jumeirah investasi di tiga destinasi wisata Indonesia
Baca juga: Menkominfo paparkan ekonomi digital Indonesia di WEF 2020
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020