.
"Potensi kebakaran lahan masih cukup tinggi karena hujan masih jarang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila ketika dihubungi di Penajam, Kamis.
Kebakaran yang baru saja terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara bergantian di tujuh wilayah berbeda dalam dua hari.
Kebakaran lahan pertama yang terjadi di wilayah Kecamatan Penajam tersebut meliputi kawasan RT 8 Kelurahan Nipah-Nipah, hutan kota belakang Kantor Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kemudian Kebakaran lahan juga terjadi di lima titik lainnya meliputi kawasan RT 2 Kelurahan Sungai Parit, lahan di belakang SMK Negeri 2 Kelurahan Nenang, kawasan RT 2 Desa Giripurwa, jalur 18 pipa gas Kelurahan Lawe-Lawe, serta kawasan RT 6 Kelurahan Saloloang.
Kebakaran lahan yang terjadi bergantian di tujuh wilayah berbeda secara beruntun dalam dua hari tersebut diduga disebabkan faktor alam.
"Tujuh titik panas di wilayah itu terpantau atau terdeteksi bergantian, dan diduga peristiwa kebakaran lahan dipicu faktor alam, ucap Nurlaila.
Hembusan angin yang cukup kencang jelasnya, membuat kobaran api di lokasi kebakaran tersebut semakin cepat membesar.
Personel yang terlibat dalam kegiatan pemadaman kebakaran lahan itu yakni BPBD, Kodim 0913, kepolisian, serta Dinas Permukiman dan Kawasan Perumahan (DPKP) dibantu masyarakat.
"Tim langsung terjun ke lokasi kebakaran, dan personel BPBD selalu siaga jika terjadi kebakaran, termasuk peralatan selalu disiapkan," ujar Nurlaila.
Nurlaila meminta masyarakat dan perusahaan agar mengawasi lahan masing-masing, terutama yang mempunyai potensi titik api jangan sampai terjadi kebakaran.
Baca juga: Di Penajam Paser Utara terpantau empat titik panas
Baca juga: BPBD sebut potensi karhutla di Penajam cukup tinggi
Baca juga: Karhutla di Kaltim dipantau gubernur-pangdam-kapolda
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020