• Beranda
  • Berita
  • Menkes pertanyakan kapasitas BRI sebut pegawai terkena virus corona

Menkes pertanyakan kapasitas BRI sebut pegawai terkena virus corona

23 Januari 2020 17:34 WIB
Menkes pertanyakan kapasitas BRI sebut pegawai terkena virus corona
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pada kegiatan pembekalan pendayagunaan dokter spesialis di Jakarta, Kamis (23/1/2020). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Kapasitas apa memberi pernyataan bahwa ada yang terkena di gedung itu dan gedung itu diisolasi

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mempertanyakan pernyataan dari pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menyatakan bahwa ada pegawai Huawei yang diduga terkena virus corona.

"Kapasitas apa memberi pernyataan bahwa ada yang terkena di gedung itu dan gedung itu diisolasi," kata dia di Jakarta, Kamis.

Terawan mempertanyakan kewenangan BRI untuk menyampaikan informasi tersebut, karena dinilai itu berbahaya dan bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Baca juga: Huawei Indonesia tanggapi kabar karyawan terkena virus corona

Ia mengaku hari ini sudah mendengar informasi bahwa BRI memberikan pernyataan salah seorang pegawai Huawei yang berkantor di Gedung BRI diduga terkena virus berbahaya tersebut.

Ia juga berpesan sebagai seorang dokter, tenaga medis akan menghadapi hal-hal semacam itu. Namun, sebagai abdi negara harus berhati-hati dalam memberikan pernyataan apalagi menyangkut kemaslahatan umat.

Menteri yang merumuskan Terawan Theory tersebut segera mendatangi BRI guna memastikan dugaan pegawai Huwaei yang sebelumnya disebut terkena virus corona itu.

Baca juga: Moeldoko sebut virus Corona belum masuk ke Indonesia

"Ya, saya mau ke sana. Saya mau memastikan dulu," ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah dan menangani kemungkinan penyebaran virus corona atau Novel Coronavirus (nCov) ke wilayah Indonesia.

"Pertama, Kemenkes sudah menyiapkan semua daerah secara berjenjang dari provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit, laboratorium, termasuk kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang ada di pintu masuk negara, baik itu dari bandara, pelabuhan maupun pos lintas darat negara," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Vensya Sitohang.

Ia mengatakan Direktorat Jenderal Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Ditjen Fasyankes) Kemenkes telah mengingatkan 100 rumah sakit yang sudah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penyakit infeksi emerging agar membuat kesiapan penanganan.

Baca juga: Gara-gara virus corona, Huawei jadwal ulang konferensi di China
Baca juga: BRI investigasi info pekerja Huawei di Jakarta terjangkit virus Corona

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020