Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S. Dewa Broto mengungkapkan kekecewaannya atas hasil Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) anggaran tahun 2019 beberapa induk cabang olahraga.
"Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para cabor, kemarin sudah secara random memeriksa enam hingga tujuh LPJ cabor. Ternyata hasilnya kurang menggembirakan,” ungkap Gatot di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis.
Namun Gatot enggan menyebutkan lebih rinci cabang olahraga apa saja yang masih belum patuh dalam penyusunan anggaran.
Baca juga: Menpora minta agar pengiriman proposal anggaran lebih awal
Meskipun semua induk cabang olahraga telah menyerahkan laporannya, Gatot menyatakan bahwa LPJ yang diterima banyak yang masih kurang lengkap baik secara administrasi maupun ketidaksesuaian penggunaan anggaran.
Gatot mengungkapkan, pihaknya banyak menemukan beberapa kejanggalan dalam hasil LPJ keuangan cabang olahraga yang diserahkan kepada Kemenpora.
Ia menyebutkan, ada salah satu induk cabang olahraga yang dalam laporannya tertulis melaksanakan try out ke daerah tertentu, namun tenyata tanpa sepengetahuan Kemenpora, dana tersebut justru dipakai untuk kegiatan lain.
Hal tersebut menurutnya tak sepantasnya terjadi apalagi Kemenpora mengklaim rutin melakukan sosialisasi kepada setiap cabang olahraga perihal proses penyusunan dan pentingnya LPJ.
“Kami rutin sosialisasi dengan para cabor, cuma kadang yang hadir bukan orang keuangan PB melainkan pelatih,” katanya.
Baca juga: Kemenpora minta pemprov siapkan APBD untuk Piala Dunia U-20 2021
Gatot mengaku pihaknya telah mempertemukan beberapa perwakilan induk cabang olahraga dengan pihak Badan Pemeriksa Keungan (BPK) pada Minggu (19/1) lalu.
Hasil LPJ ini akan menjadi penilaian Kemenpora dalam pengucuran anggaran berikutnya. Gatot mengatakan kejadian seperti ini bisa saja berdampak pada pengurangan dana untuk cabang olahraga.
“Ada juga berpotensi itu, kami bisa lakukan pengurangan seperti yang kami lakukan kepada KONI. Artinya, kami akan bertindak tegas,” tuturnya.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020