Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meminta hasil penelitian skala laboratorium yang dihasilkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) "LEMIGAS" dapat segera dikomersialkan.PPPTMGB "LEMIGAS" dapat memperbaharui peralatan agar bisa mengurangi biaya dan waktu pengujian
"(Contohnya) zat aditif berbasis bahan organik tentunya lebih aman untuk lingkungan dan akan diminati oleh industri," kata Arifin dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BPH Migas-Lemigas kawal kualitas mutu BBM
Beberapa penelitian skala laboratorium yang diminta untuk dipersiapkan ke skala yang lebih tinggi di antaranya organic foaming agent, fluida komplesi berbahan dasar garam organik monovalent, serta formula surfaktan enhance oil recovery untuk peningkatan produksi minyak.
Kepala PPPTMGB "LEMIGAS" Setyorini Tri Hutami menjelaskan sebagian besar perusahaan minyak dan gas bumi di Tanah Air sudah mempercayakan beragam pengujian sampel dan peralatan penunjang migas di unit yang dipimpinnya.
Untuk memperkuat riset dan kompetensi, Arifin mengharapkan PPPTMGB "LEMIGAS" dapat memperbaharui peralatan agar bisa mengurangi biaya dan waktu pengujian.
Menanggapi hal tersebut Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan bahwa tahun ini PPPTMGB "LEMIGAS" sudah mengalokasikan 20 persen anggaran untuk pendidikan pegawai, beberapa di antaranya akan menempuh pendidikan di Jepang.
Baca juga: Pemerintah dukung penelitian pemanfaatan sawit jadi bensin dan LPG
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020