Peningkatan kerja sama perdagangan yang maksimal dapat dilakukan dengan mewujudkan kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dengan negara-negara mitra dagang di pasar global.Kolaborasi yang lebih erat harus dapat diwujudkan jika ingin memaksimalkan peningkatan kerja sama perdagangan. Semangat kolaborasi harus dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan bersama untuk menghadapi perubahan-perubahan ekonomi global
“Kolaborasi yang lebih erat harus dapat diwujudkan jika ingin memaksimalkan peningkatan kerja sama perdagangan. Semangat kolaborasi harus dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan bersama untuk menghadapi perubahan-perubahan ekonomi global,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dalam diskusi Ministerial Sessions di Davos, Rabu (22/1) di Paviliun Indonesia di sela-sela World Economic Forum (WEF) 2020.
Mendag Agus lewat keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, melalui paparannya yang bertajuk ‘Governments Strategy Advancing Nation’s Productivity and Export’, menyatakan, saat ini Indonesia berkomitmen semakin aktif turut serta dalam perdagangan global.
Salah satu wujud komitmennya adalah Kemendag menargetkan penyelesaian lebih dari 20 perjanjian perdagangan internasional dengan negara-negara mitra dalam waktu lima tahun ke depan.
Kemendag juga berkomitmen meningkatkan daya saing produk-produk ekspor Indonesia dan membuka pasar-pasar baru untuk ekspor produk Indonesia di masa depan sebagai bagian dari rantai nilai global (global value chain).
Sementara itu, untuk menghadapi dinamika perdagangan global, Mendag Agus mengajak para buyer dan investor di WEF untuk bekerja sama meningkatkan daya saing perdagangan dan investasi di pasar global.
Selain Menteri Perdagangan, diskusi Ministerial Sessions juga menghadirkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Dalam paparannya, Menko Airlangga menekankan pentingnya inovasi dan teknologi dalam perkembangan ekonomi termasuk penelitian dan pengembangan (research and development). Menko Perekonomian juga memaparkan kemajuan Kawasan Ekononi Khusus (KEK) di Indonesia baik yang fokus pada industri, logistik, maupun pariwisata.
Menko Airlangga selanjutnya mengajak para investor berinvestasi di Indonesia dengan berbagai perbaikan kemudahan iklim investasi yang lebih menarik dan kondusif.
Sedangkan Menteri Perindustrian menggarisbawahi, untuk menghadapi industri 4.0, Kemenperin memfokuskan pada pengembangan lima sektor industri yaitu makanan dan minuman, otomotif, tekstil, bahan kimia, dan elektronik. Menperin juga berupaya keras bekerja sama dengan Mendag dalam mendorong ekspor.
WEF 2020 berlangsung di Davos, Swiss pada 21-24 Januari 2020. Dalam perhelatan tersebut, Agus mengatakan, Kemendag terus berupaya mempromosikan produk-produk ekspor dan peluang-peluang investasi di Indonesia lewat berbagai pertemuan selama perhelatan.
Untuk memanfaatkan pertemuan Davos, Indonesia juga mengagendakan sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela acara WEF 2020.
Baca juga: Pemerintah paparkan pembangunan infrastruktur komunikasi di WEF 2020
Baca juga: Menperin ungkap potensi RI kepada calon investor di WEF 2020
Baca juga: Di Davos, Bahlil bahas rencana ekspansi Mitsubishi Rp2,1 triliun
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020