"Rasanya sudah ingin nahan nangis (kalau diingat-ingat lagi). Sangat mengharukan. Nyak itu ya, gesturnya terbatas, pandangan matanya bahkan enggak lihat ke aku, tapi emosinya dapet banget," ujar Maudy saat ditemui di Jakarta, Kamis (23/1) malam.
Diketahui, Mak Nyak telah berusia lebih dari 80 tahun. Ia pun saat ini hanya bisa berbaring di tempat tidur lantaran menderita lumpuh dan buta selama kurang lebih 10 tahun.
Meskipun fisiknya tidak seprima dulu, Maudy mengatakan bahwa semangat Mak Nyak masih sama dan menggugah hati dan emosinya saat harus beradu akting bersama.
"Nyak secara fisik memang lelah, capek, dan butuh waktu buat menghapal dialog, bahkan ketika lagi enggak take (adegan) juga masih semangat menghapal," ujar None DKI Jakarta 1993 itu.
"Dibantu dengan editing, angle, rasanya Nyak itu kayak enggak terbatas, malah emang keliatannya lagi akting gitu (sakit) dengan pembawaan seperti itu. Aku bersyukur banget di film ini Nyak masih semangat," kata dia melanjutkan.
Lebih lanjut, Maudy yang telah menganggap seluruh pemeran dalam "Si Doel" itu mengaku emosional, namun puas dengan film terakhir trilogi "Si Doel the Movie" itu lantaran seluruh tokoh dapat membawakan perannya masing-masing dengan baik.
"Alhamdulullah film ini dibawakan dengan komplit. Cerita 'Si Doel' bukan melulu Sarah dan Zaenab. Banyak banget yang bisa diangkat," kata dia.
"Lega rasanya, dan bersyukur bisa tetap ada sama-sama di sini. Ditutup dengan manis, semua ceritanya itu pas," ujar aktris yang juga pemain teater itu.
Baca juga: Rano Karno sempat kesulitan tulis naskah "Akhir Kisah Cinta Si Doel"
Baca juga: Maudy Koesnaedi lebih senang lakoni seni pertunjukan
Baca juga: Maudy Koesnaedi ingin terlepas dari karakter Zaenab, tapi sulit
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020