• Beranda
  • Berita
  • TKI deportasi divaksin antisipasi penyakit polio dari Malaysia

TKI deportasi divaksin antisipasi penyakit polio dari Malaysia

24 Januari 2020 18:23 WIB
TKI deportasi divaksin antisipasi penyakit polio dari Malaysia
Alat deteksi scannerterm milik Kantor Kesehatan Pelabuhan yang dipasang di pintu masuk Terminal Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan. ANTARA/ Dokumen
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara memberikan vaksin kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Negeri Sabah untuk mengantisipasi masuknya penyakit polio dari Malaysia.

Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Nunukan, dr Baharullah di Nunukan, Jumat mengatakan sejak awal tahun 2020 pihaknya intens memberikan vaksin kepada TKI deportasi dari Negeri Sabah. Langkah ini dilakukan, karena mendapatkan laporan dari Pemerintah bahwa penyakit polio sedang merebak di negeri jiran.

"Kami sudah vaksin ratusan TKI yang dideportasi dari Malaysia. Karena Malaysia sekarang ini sedang diserangkan penyakit polio," ujar Baharullah seraya menyatakan, pihaknya perlu melakukan langkah secepatnya sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: Malaysia pulangkan lagi 149 WNI ke Nunukan
Baca juga: 23 TKI deportasi ke Nunukan lahir di Malaysia
Baharullah mengutarakan, selama dilakukan vaksin dan pendataan terhadap TKI deportasi belum ditemukan ada yang mengidap penyakit yang dimaksudkan. Namun, langkah antisipasi tetap dilakukan oleh petugas Kesehatan Pelabuhan setempat.

Saat ini, Kantor Kesehatan Pelabuhan Nunukan telah memasang alat deteksi dini terhadap penyakit bagi penumpang yang tiba dari Negeri Sabah. Deteksi dini ini dilakukan setiap hari dengan alat "scannerterm" yang ditempatkan di samping x-ray bea cukai.

Penyakit polio yang sedang merebak di Malaysia ini, bisa saja berjangkit kepada WNI yang bekerja di negara itu maupun yang datang sekadar berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari.

Oleh karena itu, Kabupaten Nunukan yang berada di tapal batas negara dengan Malaysia perlu melakukan langkah-langkah antisipasi karena pelintas batas berlangsung setiap hari.
Baca juga: Malaysia usir 156 WNI bekerja ilegal di Sabah ke Nunukan
Baca juga: 56.000 WNI dideportasi dari Malaysia sejak 2015

Pewarta: Rusman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020