"Total waktu penyelesaian pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta selama 17 bulan, dari waktu kontrak 24 bulan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi di Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta akan meningkatkan perekonomian melalui pengembangan destinasi pariwisata Jawa Tengah dan sekitarnya di mana Borobudur menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas.
Baca juga: Jalan bawah tanah Bandara Internasional Yogyakarta diuji coba
Bandara Internasional Yogyakarta juga didukung aksesibilitas multimoda seperti jalan tol dan kereta bandara yang akan terhubung langsung dengan bandara.
Saat ini, Bandara Internasional Yogyakarta didukung moda transportasi umum seperti Damri, SatelQu, taksi bandara, taksi online, dan kereta dari stasiun terdekat Stasiun Wojo yang dapat ditempuh 10 menit dari bandara.
"Pilihan moda transportasi ini akan semakin memudahkan para penumpang pengguna jasa bandara," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi belum pastikan rencana peresmian Bandara BIY
Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin mengunjungi Bandara Internasional Yogyakarta mengatakan bahwa Bandara Internasional Yogyakarta merupakan bandara paling modern, paling lengkap, serta mampu didarati oleh pesawat besar sekelas A380.
Selain modern, Bandara Internasional Yogyakarta juga dihiasi dengan ornamen khas Yogyakarta, sehingga orang yang datang ke sini pasti dapat langsung merasakan suasana Yogyakarta.
"Bandara Internasional Yogyakarta diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing maupun domestik ke Yogyakarta, langsung dari berbagai negara dan tidak hanya untuk transit," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020