• Beranda
  • Berita
  • KKP tingkatkan pengawasan pelabuhan di Sultra antisipasi virus corona

KKP tingkatkan pengawasan pelabuhan di Sultra antisipasi virus corona

25 Januari 2020 17:15 WIB
KKP tingkatkan pengawasan pelabuhan di Sultra antisipasi virus corona
Salah satu dermaga pelabuhan di Sultra yang jadi perhatian KKP dalam mengantisipasi masuknya virus corona. (ANTARA/Suparman)
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari juga meningkatkan pengawasan sejumlah pelabuhan yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mencegah masuknya virus Corona di daerah itu.

Plt. Kepala KKP Kendari, Adha F Ondu, saat dihubungi, Sabtu, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan beberapa instansi terkait dalam melakukan pengawasan terhadap penumpang yang datang dan pergi dari titik dermaga.

"Khusus di pelabuhan ini kami hanya mengandalkan petugas medis yang dengan SDM sudah terlatih dan bisa mendeteksi secara kasat mata penumpang yang kemungkinan mengalami demam tinggi disertai gejala batuk dan gejala lain untuk dilakukan penanganan khusus," katanya.

Baca juga: Dua turis China di RSUP Sanglah dinyatakan negatif virus corona

Baca juga: Virus corona melanda, dunia waspada

Baca juga: Antisipasi wirus corona, Sulsel awasi pintu masuk bandara-pelabuhan


Disebutkan, beberapa pelabuhan yang jadi perhatian khusus yakni Pelabuhan Nusantara Kendari, Pelabuhan Murhum Baubau, Pelabuhan Kolaka, pelabuhan Raha dan Pelabuhan Wakatobi.

"Di Pelabuhan ini kami tidak memasang alat.pemindai suhu tubuh atau thermal scanner, karena kami hanya memiliki satu alat dan itu dipasang di Bandara Haluoleo," katanya.

Di pelabuhan tersebut katanya, ada tiga tim yakni imigrasi, karantina dan Kesehatan Pelabuhan sehingga kapal tidak akan berangkat sebelum tiga instansi itu memberikan semacam rekomendasi.

"Jadi kewaspadaan kita bukan hanya di pelabuhan internasional atau bandara internasional, tetapi juga kita perlakukan yang sama terhadap pelabuhan lokal di daerah untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang," katanya.

Sebab, jangan sampai gejala demam indikasi virus corona terjadi pada seseorang ketika sudah berada beberapa hari di Indonesia, karena masa inkubasi setiap virus berbeda, sehingga pergerakan selalu diawasi.

"Terutama para turis atau tenaga kerja asing dari luar negeri atau negeri yang terpapar virus corona, saat di Indonesia mereka harus terpantau pergerakannya jangan sampai masa inkubasi virus itu terjadi saat sudah berada di wilayah Indonesia," katanya.*

Baca juga: Khawatirkan virus corona, Shanghai tutup bioskop selama libur Imlek

Baca juga: Semua puskesmas di Sumsel diminta amati gejala virus corona

Baca juga: Delapan penerbangan Denpasar-Wuhan dibatalkan antisipasi corona

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020