Pura Trans kelebihan permintaan saham usai IPO

25 Januari 2020 17:54 WIB
Pura Trans kelebihan permintaan saham usai IPO
Armada truk Trans Pura (ANTARA/HO)
Perusahaan otomotif transportasi darat, Putra Rajawali Kencana Tbk (Pura Trans), membuka penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada 22-23 Januari 2020.

Dalam aksi itu, saham perseroan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 5.918,42 persen atau 59,18 kali, yang menunjukkan minat investor terhadap saham Pura Trans.

Pura Trans melepas 1,8 miliar saham atau setara 33,95 persen melalui IPO. Perusahaan jasa pengurusan transportasi (JPT) darat berbasis truk itu menetapkan harga pelaksanaan IPO Rp 105, sehingga total dana yang diraih Rp189 miliar.

Emiten berkode sahan PURA itu juga akan menerbitkan 1,2 miliar waran -- hak beli saham dari satu perusahaan dengan harga yang ditentukan sebelumnya -- seri I atau 34,27 persen dari saham saat pendaftaran IPO.

Rasionya, setiap tiga pemegang saham baru mendapatkan dua waran. Waktu pelaksanaan waran mencapai tiga tahun, dengan harga pelaksanaan Rp106. Total hasil pelaksanaan waran seri I maksimal Rp127,2 miliar.

"Jumlah waran yang ditawarkan dengan rasio 3:2 sebagai pemanis juga mampu meningkatkan minat untuk membeli saham PURA," kata Daud Gunawan, head of investment banking PT UOB Kay Hian Sekuritas, sebagai penjamin pelaksana emisi IPO saham Pura Trans dalam keterangannnya di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, Pura Trans memiliki manajemen berpengalaman dan bertata kelola baik.

"Potensi dan kebutuhan intra-logistik di Indonesia sangatlah tinggi, sehingga langkah strategis perseroan untuk mendapatkan pendanaan dari bursa tepat. Perseroan juga optimistis akan terus bertumbuh untuk menjadi terdepan dalam industry logistik B2B (business to business)," kata dia.

Ariel Wibisono, direktur utama Pura Trans, berharap pascamasuk Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja perseroan lebih baik. Perseroan akan mencatatkan saham (listing) di BEI pada Rabu (29/1).

"Masuk BEI adalah bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas armada dan tata kelola yang lebih baik," kata Ariel Wibisono.

Dia menambahkan, pihaknya mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 21 Januari 2020. Selama masa penawaran umum 22–23 Januari 2020, saham PURA mendapatkan respons tinggi dari investor.

"Seluruh saham yang ditawarkan dapat diserap dengan baik dengan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 59,18 kali dari jumlah saham yang ditawarkan untuk porsi pooling, jauh melebihi ekpektasi yang diharapkan oleh perseroan," kata Ariel.

Industri jasa angkutan darat akan tetap berkembang walaupun ekonomi domestik sedang melambat, didukung pemerintah yang terus mengembangkan pembangunan infrastrukur darat.

Adapun kebijakan pemerintah yang melarang angkutan barang Over Dimension and Over Load (ODOL) akan memerlukan truk lebih banyak lagi. Industri jasa angkutan darat akan selalu dibutuhkan dalam menunjang kegiatan usaha untuk mendistribusikan berbagai macam barang industri.


Baca juga: Kendaraan Hino siap menggunakan bahan bakar B30

Baca juga: Hino masih pimpin penjualan kendaraan "medium duty truck"

Baca juga: Pengecekan gratis, diskon suku cadang untuk mobil Hino terkena banjir

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020