• Beranda
  • Berita
  • Tarian Indonesia jadi daya tarik pengunjung Fitur Madri

Tarian Indonesia jadi daya tarik pengunjung Fitur Madri

25 Januari 2020 21:15 WIB
Tarian Indonesia jadi daya tarik pengunjung Fitur Madri
Kesenian dan budaya sudah menjadi semacam industri yang dulu hanya untuk kebutuhan ritual, seiring globalisasi akhirnya menjadi semacam industri. Untuk itu perlu dikemas dan tentunya menghibur penonton dan bahkan mengajak penonton untuk ikut menari. (ANTARA/Zeynita Gibbons)

Penari terkemuka Indonesia Melly Zamry (43) dari EMZet Production dengan lincah mengajak berkunjung Paviliun Wonderful Indonesia menari dalam Pameran Pariwisata terkemuka di dunia Feria Internacional de Turismo (Fitur) Madrid 2020, yang berlangsung selama lima hari dari tanggal 22 sampai 26 Januari mendatang.

Kehadiran Melly Zamri di pameran pariwisata Fitur menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung paviliun Indonesia yang mengusung Mbaru Niang, rumah tradisional dari Pulau Flores sebagai titik fokus Paviliun Indonesia di pameran pariwisata Fitur 2020.

“Saya bangga bisa menampilkan budaya Indonesia berupa tarian dan bisa mengajak penonton ikut menari,” ujar Perempuan berdarah Minang yang sudah malang melintang dalam dunia hiburan di tanah dan mancanegara kepada koresponden ANTARA London, Sabtu.

Sejak hari pertama pameran di Paviliun Indonesia, Melly dan Ridwan Pangeran, remaja lulusan Perguruan Tinggi Institut Seni (ISI) Padangpanjang, menampilkan Tari Piring asal Sumatera dan tari Zapin dari Melayu merupakan kreasi baru yang dipersiapan Melly untuk ditampilkan di paviliun Wonderful Indonesia dalam pameran pariwisata di Madrid dan Tarian Randai dari Sumatra Barat.

“Tari Zapin merupakan kreasi baru yang saya persiapkan untuk ditampilkan dalam pameran pariwisata Fitur di Madrid,” ujar Melly yang pemah memerankan Putri Malam dalam acara Angin Malam di stasiun televisi pada tahun 90 an.

Baca juga: Pencak Silat genapi 10 Warisan Budaya Indonesia untuk dunia

Baca juga: Perancang busana Indonesia semarakkan "Takashimaya Art"

Baca juga: Indonesia tampilkan budaya tradisional dalam perayaan 50 tahun OKI



Menurut Melly, meskipun tari Zapin kreasi baru yang diluncurkan di Madrid, namun pakemnya tetap tari Zapin dengan hentakan kaki serta beberapa gerakan dengan angkatan yang berbeda, gerakan Indang dicampur dengan gerakan kekinian.

Hal ini, ujarnya dalam upaya menjaring generasi milenial yang ingin mempelajari tarian tradisional berbagai daerah. Tarian dibuat melalui tahap survei serta makna yang terkandung dan kostum tari yang memberikan inspirasi, ujar Melly yang juga menguasai Tarian Bali.

Ia pun tidak akan malu untuk bertanya dengan para penari lainnya dan diharapkannya akan makin banyak generasi milenial untuk ikut melestarikan budaya Indonesia kalau tidak kita siapa lagi, ujarnya.

Melly Zamri mengatakan Tarian Indonesia daya tarik pengunjung paviliun Wonderful Indonesia di Fitur Madrid 2020. (Zeynita Gibbons)


Melly yang dijuluki oleh para pengemarnya dengan Diva Tari itu mempunyai jiwa penghibur dan juga menjadi pembawa acara dalam berbagai acara, tidak heran bila saat menari para penonton pun terpesona dan bahkan ikut bergoyang.

Hal ini yang mendorong Kemenparekraf mengajak Melly dan EMZet Production mengisi acara di lima negara di Eropa, diantaranya Austria, Swiss, Belanda, Madrid dan Turki.

Selain tarian, di Paviliun Wonderful Indonesia juga menampilkan Amore Carnaval Malang yang ditampilkan oleh Yoseph dengan kostum bertema Labuan Bajo dengan ciri khas Komodo dan perahu Phinisi.

“Saya sangat bangga menjadi bagian dari tim Wonderful Indonesia di Fitur Madrid,” ujar Yoseph yang tampil untuk kedua kalinya di Fitur.

Banyak pengunjung yang mengajak photo bersama dan bahkan banyak media yang meliput dan bertanya tentang yang dipakai sekaligus mempromosikan Nusa Tenggara Timur yang dipromosikan oleh Presiden Jokowi dimana Labuan Bajo masuk dalam lima Destinasi Super Prioritas yang dicanangkan Pemerintah.*

Baca juga: Tari Baris Jangkang ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Baca juga: Indonesia tetapkan 1.086 warisan budaya tak benda

Baca juga: Indonesia primadona festival anak di Oslo, Norwegia

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020