Dr BM Jha, HOD dari Departemen Ilmu Fisioterapi dan Rehabilitasi Fortis Memorial Research Institute (FMRI) mengatakan, ada juga risiko tinggi kehilangan daya tahan tubuh, depresi, bermasalah dalam tekanan darah, tulang mudah patah dan insomnia dalam beberapa kasus.
"Juga, ada kenaikan tajam tekanan darah dan kadar glukosa darah, yang bisa mengarah pada komplikasi untuk orang dengan diabetes dan tekanan darah tinggi," kata dia seperti dilansir Indian Express.
Baca juga: Terapkan gaya hidup sehat maksimal, termasuk rutin periksa kesehatan
Baca juga: Tips jaga kesehatan pencernaan di segala musim
Sementara itu, ahli fisioterapi dari Paras Hospital, Gurgaon, India, Parmila Sharma menuturkan, orang yang berhenti beraktivitas fisik selama tiga hari, akan mengalami lesu dan persendiannya menjadi kaku.
Di sisi lain, persentase lemak tubuh meningkat dan jika asupan kalori tetap seperti biasa, maka kenaikan berat badan akan terjadi.
"Saat Anda banyak duduk, kepadatan tulang akan menurun lebih cepat. Tanpa beraktivitas fisik, maka kontrol tekanan darah dan level gula darah menjadi hilang," tutur ahli gizi klinis dari Fortis Flt Lt Rajan Dhall Hospital, Seema Sigh.
"Setelah berhenti beraktivitas fisik, otak akan mulai berubah dan orang bisa merasa kurang bahagia," imbuh dia.
Rutin beraktivitas fisik dan pola makan sehat berimbang penting untuk meningkatkan kekuatan, sistem daya tahan tubuh dan membantu menjaga berat badan seseorang tetap normal.
Ahli kesehatan menyarankan orang-orang dewasa setidaknya melakukan aktivitas fisik 30 menit dalam lima hari atau 150 menit per minggu.
Baca juga: Mengapa perlu tetap beraktivitas fisik walau di musim hujan?
Baca juga: Mau rutin berolahraga? Ini saran dokter
Baca juga: Pentingnya air mineral berkualitas bagi kalangan minim aktivitas fisik
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020