• Beranda
  • Berita
  • Perketat pemeriksaan ABK masuk Sampit cegah virus corona

Perketat pemeriksaan ABK masuk Sampit cegah virus corona

26 Januari 2020 17:30 WIB
Perketat pemeriksaan ABK masuk Sampit cegah  virus corona
Petugas KKP Klas III Sampit memeriksa penumpang yang tiba di Bandara Haji Asan Sampit menggunakan pengukur suhu tubuh thermoscanner, Minggu (26/1/2020). ANTARA/Dokumen

Peningkatan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan terhadap anak buah kapal asing, khususnya kapal dari China dinilai tidak berlebihan. Justru itu yang harus dilakukan karena saat ini virus corona merebak di China sehingga rawan menyebar ke negara lain

Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Riskon Fabiansyah mendukung perketatan pemeriksaan terhadap anak buah kapal terutama yang datang dari luar negeri untuk mencegah masuknya virus corona ke daerah setempat.

"Sampit dinyatakan termasuk dalam 19 daerah yang rawan masuknya virus corona. Ini harus disikapi serius oleh semua pemangku kepentingan. Jangan sampai virus mematikan itu masuk dan berjangkit di daerah kita ini," kata Riskon di Sampit, Minggu.

Politisi muda Partai Golkar ini mengapresiasi langkah Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas III Sampit yang meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat pemeriksaan penumpang pesawat yang di Bandara Haji Asan Sampit dan anak buah kapal yang masuk ke Sampit.

Pencegahan harus dilakukan dengan serius karena virus corona sangat berbahaya. Virus yang telah menyebabkan kematian puluhan orang di China tersebut dinilai mengerikan karena bisa menular dengan cepat dan mudah.
Baca juga: Sampit rawan virus corona karena ada kapal masuk dari China

Peningkatan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan terhadap anak buah kapal asing, khususnya kapal dari China dinilai tidak berlebihan. Justru itu yang harus dilakukan karena saat ini virus corona merebak di China sehingga rawan menyebar ke negara lain, termasuk Indonesia.

Pria akrab disapa Eko mewanti-wanti agar pengawasan tidak boleh lengah karena virus ini sangat rawan merebak. Kemungkinan terjadinya penularan semisal berjangkit dari anak buah kapal yang tertular virus corona, harus dicegah.

Sampit sebagai salah satu daerah rawan masuknya virus corona harus meningkatkan kewaspadaan. Kemungkinan lain juga harus diantisipasi, seperti instrumen penanganan jika ada orang yang diduga atau suspect terjangkit virus corona.

"Sudah seharusnya pemerintah daerah melalui dinas teknisnya melakukan upaya preventif. Jika ditemukan suspect virus corona, penanganannya harus dilakukan dengan cepat dan benar dengan dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya yang sudah memiliki fasilitas menangani penyakit ini," ujar Riskon.
Baca juga: Data baru virus korona: 56 orang meninggal, 2.000 tertular

Riskon mendukung pemeriksaan penumpang pesawat dan anak buah kapal terus dilakukan secara ketat sebagai langkah pencegahan. Dia juga mengimbau masyarakat melaksanakan pola hidup sehat dan tidak melakukan tindakan yang rawan memicu munculnya virus corona.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit Agus Yordani mengatakan, penularan virus corona rawan terjadi di Sampit ada kapal langsung dari China yang masuk ke Sampit untuk mengangkut hasil tambang.

Dia menyebutkan, sepanjang 2019 lalu terdata ada sebanyak 23 kapal dari China yang masuk ke Kotawaringin Timur dengan jumlah 483 anak buah kapal. Sedangkan 2020 ini sudah ada 4 kapal dari China dengan 63 anak buah kapal. Hasil pemeriksaan, belum ditemukan orang yang terinfeksi virus corona.

"Kalau ada yang terindikasi, maka akan langsung dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk langkah pencegahan ini," demikian Agus.
Baca juga: WHO: Virus corona capai 1.320 kasus di 10 negara

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020