Direktur Utama RSHS Bandung dr Nina Susana Dewi masih menunggu hasil observasi setelah mengirimkan sampel kedua pasien tersebut ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan. "Sampel pemeriksaan dikirim ke Litbangkes. Kita menunggu hasil tersebut, jadi tidak bisa menunggu hasil langsung. Mudah-mudahan yang terbaik untuk kedua pasien itu," kata Nina di RSHS Bandung, Senin.
Dia menyebutkan gejala yang dialami salah seorang pasien WNA asal Tiongkok berinisial HG (35) itu menunjukkan gejala flu atau infeksi saluran pernafasan atas akut. Pasien tersebut, kata dia, merupakan rujukan dari RS Cahya Kawaluyaan, Padalarang.
"Dari pemeriksaan, kondisi pasien tersebut secara umum baik, kesadarannya baik tanda vitalnya baik. Panas badan pada surat rujukan itu 37,7 derajat celcius. Tapi pada saat diperiksa itu hanya 36 derajat celcius," kata Nina.
Nina mengatakan pasien HG tersebut dimasukkan ke ruang isolasi karena memiliki riwayat berpergian ke Tiongkok. Menurutnya, lokasi yang didatangi oleh HG memiliki jarak 1.300 kilometer dari Kota Wuhan yang menjadi tempat kemunculan virus corona.
Baca juga: RSHS Bandung benarkan sedang isolasi WNA asal Tiongkok
Baca juga: Menhub perintahkan perketat pemeriksaan bandara terkait virus corona
Baca juga: Penumpang internasional diwajibkan isi Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Sedangkan seorang pasien lainnya yang merupakan warga asal Bandung berinisial HA (24), kata dia, memiliki gejala memburuk pada pernafasan. Pihaknya mendiagnosa HA mengalami infeksi saluran pernafasan bawah akut.
Selain itu, kata Nina, HA juga sempat berpergian ke luar negeri pada 19 hingga 22 Januari. Atas riwayat demikian, HA juga turut dimasukkan ke ruangan isolasi.
"Karena (HA) ada riwayat pernah ke Singapura, kami tim dokter mengarahkan untuk masuk ke ruang isolasi khusus juga," kata Nina.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS Bandung dr Anggraeni Alam mengatakan bahwa tanda-tanda seseorang yang terjangkit virus corona adalah flu, sesak nafas, batuk, dan demam tinggi.
Apabila ada tanda-tanda gejala demikian dan ditambah riwayat berpergian keluar negeri, terutama ke Tiongkok, maka menurutnya seseorang pasien tersebut dapat diduga terpapar virus corona.
"Apabila kita menemukan pasien dan gejala infeksi pernafasan bawah yang cepat sekali memburuk, dan kita sudah mencari penyebab (penyakit) lain tidak ketemu, maka kita harus juga menduga bahwa harus dilakukan pemeriksaan novel corona virus," kata Anggraeni.*
Baca juga: Masyarakat Pontianak diimbau terapkan pola hidup sehat cegah corona
Baca juga: Empat turis asal Wuhan di Bintan dinyatakan tidak terinfeksi corona
Baca juga: Menhub minta sektor transportasi intensif antisipasi Virus Corona
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020