Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Meidianto yang merawat satu pasien yang baru pulang dari Wuhan, China, menyatakan diagnosa sementara dari pasien tersebut mengalami sakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) biasa.
"Kita rawat pasien tersebut karena pasien baru pulang dari Wuhan, tapi dia bukan orang Wuhan. Saat ini kondisi pasien sudah membaik, pagi tadi juga kita lakukan pemeriksaan. Keluhan tidak ada. Kita sudah dua kali dilakukan rongent dan kita berharap itu bukan virus corona," kata Meidianto saat jumpa pers di kantor Gubernur Jambi, Senin.
Sebelumnya kabar ada WNA yang disebut baru pulang dari Wuhan, Tiongkok, di rujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi setelah sebelumnya mendapat perawatan di rumah sakit swasta di Kota Jambi.
Pasien tersebut dirawat oleh dokter spesialis paru. Sejak masuk RSUD, Sabtu (25/1) malam, telah dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan rongent torak untuk mengetahui apakah ada masalah pada pernafasannya atau tidak.
Baca juga: Pekerja bongkar muat Pelabuhan Sampit diminta waspadai virus corona
Baca juga: DPRD Jabar prihatin kasus pasien terduga virus corona di RSHS Bandung
Baca juga: Dewan: Cek WNA di Kalbar untuk pastikan tidak terjangkiti virus corona
Adanya pasien asal Jambi yang dirawat di RSUD di Kota Jambi dan memiliki riwayat perjalanan kunjungan ke Wuhan, yang dikaitkan dengan wabah virus corona menjadi pembicaraan hangat di media sosial lini masa Facebook maupun WhatsApp oleh pengguna di Provinsi Jambi sejak, Sabtu (25/1).
Untuk memastikan pasien terjangkit virus corona atau tidak, pihak RSUD raden Mattaher sudah mengirim sampel dahak pasien ke Litbang Kemenkes. Hasilnya akan diketahui dua minggu ke depan, positif atau negatif.
"Kita masih menunggu hasil lab itu. Tapi saat ini pasien sudah melewati masa inkubasi dan tidak ada demam serta radang tenggorakannya sudah tidak ada lagi. Jadi sementara hanya ISPA biasa saja," kata Meidianto.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yang juga Plt Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi, Syamsiran Halim di kesempatan yang sama menjelaskan, pasien tersebut masuk RSUD Raden Mattaher, Sabtu (25/1) malam setelah sebelumnya di rawat di salah satu RS swasta di Jambi.
"Jadi kenapa kita isolasi, karena kita melihat perjalanan si pasien. Dia baru pulang dari Wuhan dan masuk Jambi pada tanggal 4 Januari melalui Cengkareng dan langsung ke Jambi," kata Syamsiran.
Saat ini suhu badan pasien tidak naik artinya pasien tidak mengalami demam. Kemudian sesak nafas dan batuk sudah tidak ada lagi.
"Secara klinis kita tidak mencurigai, tapi kita tetap waspada karena dia ada perjalan ke Wuhan. Sebab itu kita ambil sampel dahaknya untuk memastikan negatif atau positif terjangkit virus corona," katanya.
Syamsiran mengatakan pencegahan tetap dilakukan terutama di pintu masuk provinsi seperti di pelabuhan bekerja sama dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan bandara.*
Baca juga: Pemerintah diminta fokus cegah penyebaran virus corona di Labuan Bajo
Baca juga: Berjangkitnya virus corona bakal hantam ekonomi Singapura tahun ini
Baca juga: Pemprov Kepri awasi ketat pelabuhan dan bandara, antisipasi Corona
Pewarta: Syarif Abdullah dan Dodi Saputra
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020