“Kami mengundang sutradara Lola Amaria untuk ikut Kazan International Muslim Film Festival,” ujar Irada Ayupova dalam keterangan pers yang diterima Antara London, Minggu.
Menurut Irada Ayupova, festival film Kazan bukan hanya untuk memperlihatkan beragam film tentang agama, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai tradisi masyarakat seperti; kemanusiaan, empati, pengabdian terhadap tanah air dan keluarga, serta rasa hormat kepada yang lebih tua. Festival tahunan ini diikuti lebih dari 500 film dari 50 negara di dunia.
Terkait dengan undangan tersebut, Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Azis Nurwahyudi, mengatakan Lola Amaria akan mempersiapkan partisipasinya dan mengikutsertakan film dokumenter berjudul "Pesantren" (A Boarding School) garapan sutradara Shalahuddin Siregar pada festival film tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, mengatakan potensi kerja sama Indonesia dengan Tatarstan sangat besar, tidak hanya di bidang budaya, tetapi juga ekonomi dan perdagangan.
Menurut Dubes Wahid, sebagai bagian dari upaya pengembangan kerja sama dengan Tatarstan dalam peningkatan hubungan Indonesia-Rusia, Indonesia akan ikut serta pada the 12th International Economic Summit, “Russia-Islamic World: KazanSummit 2020” pada 18-20 Juni mendatang di Kazan.
"Lima" sempat diputar di Cinema Mir di Kazan pada Sabtu (25/1) waktu setempat, dan pemutarannya dihadiri oleh Lola Amaria bersama dengan Baskara Mahendra, salah satu pemain dalam film tersebut.
Pemutaran "Lima" merupakan hasil kerja sama KBRI Moskow dengan Lola Amaria Production yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Tatarstan, Kazan State Institute of Culture (KazGIK), Cinema Mir, serta pihak-pihak terkait lainnya di Tatarstan.
Selain memperkenalkan Indonesia, pemutaran film ini juga dilakukan dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia 2020.
Republik Tatarstan adalah salah satu negara bagian Federasi Rusia mayoritas penduduknya beragama Islam dan baru-baru ini meraih predikat sebagai negara bagian yang paling layak huni (most liveable).
Terdapat 83 mahasiswa Indonesia yang menuntut berbagai ilmu di Kazan, ibukota Republik Tatarstan
Baca juga: Film "Lima" diputar di Moskow
Baca juga: Lola Amaria promosikan Asian Games lewat "Lima"
Baca juga: Kriteria jika mau dilirik sutradara Lola Amaria
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020