"Tiga orang tersebut ditemukan dengan kondisi selamat," kata Sigit kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Sigit menjelaskan ketiga korban merupakan satu keluarga asal Aceh. Setelah diselamatkan, korban yang terdiri atas Muhammad Nasirdan beserta istrinya Fatimah dan putranya Muhammad Nazir langsung kembali ke Aceh.
Keluarga itu menumpang kapal kayu (pompong) pengangkut TKI yang tenggelam di Selat Malaka dalam perjalanan menuju Malaysia melalui perairan Riau pada Selasa (22/1/) malam.
Selain ketiga korban itu, menurut Sigit, nelayan juga menyelamatkan satu penumpang lain yang diduga tekong. Namun setelah diselamatkan orang itu melarikan diri.
"Keterangan saksi, satu korban yang juga ditemukan selamat adalah tekong kapal. Tekong itu berinisial S, masih kita buru," kata Sigit.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto, kapal yang tenggelam di Selat Malaka mengangkut 18 penumpang, bukan 20 seperti yang dikabarkan sebelumnya.
Penumpang kapal itu terdiri atas 16 TKI yang akan menuju Malaysia dan dua orang tekong. Lima belas dari 18 penumpang kapal pompong pengangkut TKI itu sudah ditemukan, satu di antaranya meninggal dunia.
"Sisa tiga orang lagi," kata Sunarto.
Humas Kantor Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo mengatakan bahwa Tim SAR gabungan masih melakukan pemantauan untuk mencari tahu keberadaan penumpang kapal yang belum ditemukan. "Apabila ada tanda-tanda korban, maka Tim SAR siap melakukan koordinasi," ujar Kukuh.
Baca juga:
Basarnas Pekanbaru: 10 TKI penumpang kapal yang tenggelam ditemukan
Malaysia bantu pencarian korban kapal tenggelam di perairan Riau
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020