• Beranda
  • Berita
  • AHA Center: Indonesia aktif dalam kerja sama penanggulangan bencana

AHA Center: Indonesia aktif dalam kerja sama penanggulangan bencana

27 Januari 2020 15:07 WIB
AHA Center: Indonesia aktif dalam kerja sama penanggulangan bencana
Direktur Eksekutif Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk Penanggulangan Bencana (AHA Center) Adelina Kamal (kiri) dan Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans dalam jumpa pers seusai peluncuran Program Terpadu Peningkatan Kapasitas AHA Center dan Mekanisme Tanggap Darurat ASEAN yang didukung Uni Eropa (EU SAHA) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (27/1/2020). (ANTARA/Dewanto Samodro)

pada 2025 ASEAN sudah bertekad untuk menjadi pemimpin dalam pengalaman penanggulangan bencana di dunia

Direktur Eksekutif Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk Penanggulangan Bencana (AHA Center) Adelina Kamal mengatakan Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berperan aktif dalam kerja sama global dalam penanggulangan bencana.

"Salah satunya adalah program kerja sama dengan Uni Eropa. BNPB Indonesia ikut mendorong kerja sama ini bersama BNPB-BNPB dari negara-negara anggota ASEAN," kata Adelina seusai peluncuran Program Terpadu Peningkatan Kapasitas AHA Center dan Mekanisme Tanggap Darurat ASEAN yang didukung Uni Eropa (EU SAHA) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin.

Adelina mengatakan Indonesia dan negara-negara ASEAN bisa belajar dan bertukar pengalaman dan informasi dalam penanggulangan bencana dengan negara-negara anggota Uni Eropa secara kolektif.

Baca juga: AHA Center: Pakar kebencanaan Indonesia berpeluang belajar ke Eropa

Apalagi, para pemimpin negara-negara ASEAN sudah mendeklarasikan "One ASEAN, One Response" atau "Satu ASEAN, Satu Tanggapan" dalam penanggulangan bencana. Selain itu, sudah ada Kesepakatan dalam Penanggulangan Bencana dan Tanggap Darurat yang disepakati negara-negara ASEAN.

"Wilayah Asia Tenggara banyak mengalami bencana sehingga kerja sama dengan Uni Eropa untuk berbagi pengalaman dan teknologi sangat strategis," tuturnya.

Adelina mengatakan Uni Eropa memiliki modul yang lengkap dalam penanggulangan bencana, meskipun di wilayahnya tidak banyak terjadi bencana. Karena itu, mereka "mencari" bencana di Asia Tenggara untuk menguji modul mereka.

"Saat ini mungkin kita belajar dari mereka. Namun, pada 2025 ASEAN sudah bertekad untuk menjadi pemimpin dalam pengalaman penanggulangan bencana di dunia. Ke depan, dunia yang akan belajar dari ASEAN," katanya.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans mengatakan EU SAHA merupakan program solidaritas antara kedua belah pihak dan kemitraan dalam bidang penanggulangan bencana.

"Mudah-mudahan program ini menjadi salah satu kisah keberhasilan dalam kerja sama antara Uni Eropa dengan ASEAN," katanya. 

Baca juga: BNPB siapkan konsep kesiapsiagaan tinggi di daerah wisata prioritas

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020