• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah berupaya penuhi kebutuhan logistik WNI di Wuhan China

Pemerintah berupaya penuhi kebutuhan logistik WNI di Wuhan China

27 Januari 2020 15:32 WIB
Pemerintah berupaya penuhi kebutuhan logistik WNI di Wuhan China
Presiden RI Jokowi saat konferensi pers di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1/2020). ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden/pri.

paling penting hati-hati dan waspada terhadap gejala yang ada

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan melindungi dan berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan logistik Warga Negara Indonesia yang sedang tertahan di Wuhan, China.

Wuhan, sebuah kota industri di Negeri Tirai Bambu, kini menjadi kota yang terisolasi karena diduga sebagai sumber persebaran virus Corona.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), melalui keterangan tertulis dari kunjungannya ke Surabaya, Senin, mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing sedang berupaya keras untuk memastikan agar pengiriman bantuan logistik ke Wuhan dapat berjalan lancar.

"Sementara masih berada di sana. KBRI sudah bicara detail dan mengikuti," ujar Presiden.

Baca juga: Penerbangan China-Batam dihentikan

Presiden, yang juga memantau penyebaran wabah corona dari China ke beberapa negara lain, mengatakan bahwa pihak KBRI Beijing terus intensif menjalin kontak dengan WNI di sana.

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona ke Tanah Air, Kepala Negara mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, namun tetap tenang dan tidak panik.

"Pengawasan di semua bandara kita terutama yang berhubungan dengan penerbangan dari dan ke China sudah kita lakukan. Yang paling penting hati-hati dan waspada terhadap gejala yang ada," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan sebagai langkah preventif, pemerintah sudah menyiagakan 100 rumah sakit di Indonesia dengan ruang isolasi untuk pasien dengan gejala penyakit di paru-paru dan saluran pernapasan.

"Rumah sakit itu seperti Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, dan rumah sakit-rumah sakit lain di berbagai daerah," kata Jokowi.

Virus Corona baru, seperti diberitakan sebelumnya, meluas dengan begitu cepat, termasuk ke beberapa negara di Asia Tenggara.

Tak lama setelah kasus tersebut terkonfirmasi ditemukan di Wuhan, China, beberapa negara lain melaporkan kejadian serupa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 Januari 2020 menyebutkan sebanyak 2.014 orang positif terjangkit virus corona atau novel coronavirus (nCov) dan 56 meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Dari total 2.014 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.985 kasus dilaporkan berasal dari China termasuk lima kasus di Hong Kong, dua kasus di Macau, dan tiga kasus di Taipei.

Negara tetangga yang berbatasan dengan Indonesia, yakni Malaysia yang sebelumnya tidak terjadi penyebaran virus corona kini melaporkan adanya tiga kasus sekaligus pada 26 Januari 2020.

Sementara, di Thailand terdapat lima kasus terkait virus Corona, Singapura empat kasus, dan Australia empat kasus.

Baca juga: Presiden minta pengawasan diperketat guna cegah penularan virus corona

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020