Program tersebut diadopsi dari dual system yang dilakukan oleh Jerman
Kementerian Perindustrian memberikan bimbingan dan pelatihan bagi tenaga pelatih para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) ketika magang di industri tempatnya bekerja.
Bimbingan dan pelatihan tersebut atas kerja sama antara Kemenperin dan berbagai pihak untuk membentuk tenaga pelatih master dan senior master yang akan membekali para instruktur atau karyawan industri yang telah memiliki kemampuan teknis bidang industri.
“Anak-anak yang melakukan praktik kerja industri itu tidak bisa dilepas begitu saja, yang mendampingi bukan gurunya, yang mendampingi adalah instruktur atau pelatih di tempat kerja. Jadi, mereka yang di industri harus diberikan pelatihannya. Ada ilmu pedagogi yang diberikan kepada mereka, sehingga mereka bisa menjadi mentor bagi siswa yang magang,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin Eko SA Cahyanto di Jakarta, Senin.
Eko menyampaikan hal itu usai menghadiri pembukaan "Pelatihan Master Trainer untuk Pelatih Tempat Kerja (In Company Trainer) dengan Standar ASEAN" di Jakarta.
Menurut Eko, program tersebut diadopsi dari dual system yang dilakukan oleh Jerman, agar para siswa yang magang di industri dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat di sekolah saat melakukan praktik kerja lapangan di industri.
Dalam hal ini, Eko menyampaikan bahwa para siswa tidak dapat dilepas begitu saja ketika mengikuti program pemagangan, sehingga program tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Salah satunya yakni menciptakan infrastruktur kompetensi, yaitu mulai dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), asesor, hingga mendapatkan sertifikasi kompetensi yang dibutuhkan.
“Itu kan merupakan rangkaian yang panjang dan membutuhkan peran berbagai pihak, di antaranya guru di sekolah dan mentor di tempat pelatihan kerja,” ungkap Eko.
Adapun kegiatan ini dilaksanakan selama 13 hari kerja mulai 25 Januari hingga 6 Februari 2020 dengan total peserta Iima orang untuk pelatihan senior master dan 16 orang master trainer yang berasal dari perusahaan dan institusi.
Eko menambahkan, penyelenggaraan pelatihan ini juga sesuai dengan program Kementerian Perindustrian untuk menyiapkan tenaga silver expert dari industri yang diharapkan sebanyak 50 persen dari jumlah tenaga pengajar yang ada di SMK maupun politeknik.
Sampai hari ini telah terdapat sebanyak 56 pelatih tempat kerja dan 16 master trainer bersertiflkat internasional yang akan secara masif membantu BPSDMI Kemenperin untuk menghasilkan lebih banyak pelatih tempat kerja di industri mitra unit pendidikan Kemenperin.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020