Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta memastikan diri langsung menertibkan pedagang liar di kawasan Malioboro yang marak muncul saat proses lelang untuk pengadaan jasa keamanan di kawasan tersebut atau disebut Jogoboro masih berjalan.
“Tidak ada kompromi. Pedagang liar di kawasan Malioboro akan langsung ditertibkan. Langsung kami proses tipiring (tindak pidana ringan),” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Yogyakarta, Agus Winarto, di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, sejak patroli rutin di kawasan Malioboro guna membantu keamanan dan ketertiban di kawasan tersebut, sudah ada puluhan pedagang liar yang ditertibkan dan disidang dalam tindak pidana ringan di pengadilan. Sanksi yang diberikan biasanya berupa denda.
Ia mengatakan, kegiatan patroli di kawasan Malioboro setidaknya dilakukan dua kali dalam sehari dan diintensifkan saat libur akhir pekan karena dimungkinkan jumlah pedagang liar yang memanfaatkan momentum keramaian di Malioboro semakin banyak.
“Seringkali para pedagang itu kucing-kucingan dengan petugas patroli. Saat kami patroli, mereka bersembunyi di tempat yang dianggap aman, seperti di samping Pasar Beringharjo. Tetapi saat kami selesai patroli, mereka kembali muncul,” katanya.
Oleh karena itu, ia berharap para pedagang liar tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan. “Harus ada kesadaran bahwa di kawasan Malioboro ini tidak boleh lagi ada pedagang liar. Ada juga pedagang yang pernah ditipiring tetapi nekat kembali berjualan,” katanya.
Selain pedagang liar, kegiatan patroli yang dilakukan Satpol PP Kota Yogyakarta juga ditujukan untuk menertibkan gelandangan dan pengemis. “Tujuan kami adalah menjaga kenyamanan dan ketertiban di kawasan wisata ini supaya pengunjung juga nyaman,” katanya.
Ia menyebut, meskipun nanti petugas Jogoboro sudah kembali bertugas, tetapi kegiatan patroli dan penertiban di kawasan Malioboro tetap akan dilakukan. “Selama ini, kami memang berpatroli secara bekeliling saja, tidak bisa seharian menunggu di Malioboro seperti yang dilalukan Jogoboro,” katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Malioboro, Ekwanto, mengatakan, proses pengadaan jasa keamanan di Malioboro ditargetkan sudah selesai akhir Januari dan seluruh Jogoboro sudah bisa bertugas mulai 1 Februari.
“Tentunya, Jogoboro yang nantinya akan bertugas pada 1 Februari harus bisa bekerja keras guna memastikan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di Malioboro. Jogoboro akan selalu siaga patroli di Malioboro selama 24 jam,” katanya.
Jumlah Jogoboro yang akan bertugas untuk memastikan keamanan dan ketertiban di Malioboro mencapai 110 orang. Mereka akan bertugas secara bergantian berdasarkan pengaturan gilir jaga. Kekuatan personel keamanan di tiap gilir jaga mencapai sekitar 30 hingga 40 orang. “Sehari terbagi dalam tiga gilir kerja. Harapannya, Malioboro semakin nyaman,” katanya.
Dalam satu bulan terakhir, Ekwanto mengatakan, muncul banyak pedagang liar terutama dari Titik Nol Kilometer hingga sekitar Pasar Beringharjo. “Kami mengandalkan dukungan patroli keamanan dan ketertiban dari Satpol PP Kota Yogyakarta meski mereka tidak bisa selalu siaga di Malioboro,” katanya.
Pewarta: Eka Rusqiyati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020