"Memberikan motor ke anak berarti mencelakakannya. Motor bagaikan mesin pembunuh jika dikendarai orang yang belum siap secara fisik dan mental," kata dia, di Banjarmasin, Senin.
Ia prihatin karena masih banyak ditemukan pengendara di bawah umur yang hilir-mudik di jalan raya sekalipun polisi memberi sanksi tilang. "Pokoknya saya perintahkan anggota jika menemukan ada anak di bawah umur mengendarai kendaraan baik motor maupun mobil, segera hentikan," katanya.
Tak sekadar tilang biasa, namun orangtua dan pihak sekolah dipanggil untuk membuat surat pernyataan agar sang anak tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Namun dia akui, langkah itu ternyata belum sepenuhnya menimbulkan efek jera karena masih ada saja ditemukan anak di bawah umur mengendarai sepeda motor.
Untuk itulah, menurut dia yang paling berperan adalah orangtua agar tidak memberikan izin anaknya mengendarai kendaraan bermotor sebelum mengantongi SIM C untuk sepeda motor.
"Menghadiahi motor anak yang masih di bawah umur adalah bentuk kasih sayang yang keliru. Karena itu berarti membiarkan anak terancam hidupnya di jalan raya," katanya.
Pewarta: Firman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020