"Data pagi ini rumah terdampak 32 sedangkan rumah rusak dan terbakar ada 33 unit," kata Sekretaris Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Marni saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa pagi.
Menurut Marni, mayoritas yang terbakar adalah rumah warga. Tidak ada fasilitas umum seperti mushala maupun sekolah yang terbakar di lokasi kejadian.
Adapun tingkat kerusakan rumah warga akibat kebakaran yang terjadi Senin (27/1) siang itu dengan kategori mulai dari ringan, sedang hingga rusak berat.
"Belum kita pastikan berapa rusak ringan dan rusak berat, tapi yang pasti banyak rusak berat dilihat dari kondisi rumahnya, atapnya banyak yang ambruk," katanya.
Sementara status rumah warga yang terdampak kebakaran ada yang rumah kontrakan dan rumah pribadi.
Baca juga: 162 jiwa terdampak kebakaran Kebayoran Lama Utara
Baca juga: Lurah pastikan tidak ada fasilitas umum yang ikut terbakar
Akibat kebakaran tersebut sebanyak 37 kepala keluarga ( terdiri atas 162 jiwa warga terdampak (KK) kebakaran dan terpaksa tinggal di posko pengungsian.
Pihak kelurahan telah menggunakan Mushola Nurul Iman dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Dwi Chandra Loka yang berada tak jauh dari lokasi kebakaran sebagai tempat pengungsian sementara warga.
Sejumlah warga yang terdampak ada yang memilih tinggal di pokso pengungsian, namun ada juga yang memilih ke rumah sanak saudara dan mencari kontrakan.
Kebakaran hebat yang melanda pemukiman padat penduduk dekat rel KRL Tanah Abang-Serpong itu juga menewaskan satu warga atas nama Koko Heriyadi (44).
Saat kejadian, korban sedang berada di dalam rumahnya yang berlantai dua dalam kondisi sedang sakit dan ditinggal oleh keluarganya dengan kondisi rumah terkunci.
Baca juga: Kebakaran di Kebayoran Lama tewaskan satu orang
Baca juga: Kebakaran landa pemukiman padat penduduk di Kebayoran Lama
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020